Janji Ulang Tahun
Selamat pagi pujaan hatiku yang
sedang berulang tahun, bagaimana perasaanmu pagi ini saat bangun?
Apakah kamu merindukan aku dan
anak-anak di rumah?
Besok pagi, seperti biasa, mereka
akan heboh bermain bersama si kucing sambil aku sibuk membuat sarapan buat
mereka. Tadi sih mereka sudah request mau sarapan roti bakar dan meses warna
warni serta bubur kacang hijau buatan neneknya. Gampang itu, tinggal bikin rotinya
saja besok pagi.
Mereka bilang itu sarapan paling
enak yang bisa aku buat. Roti bakarnya mencoklat dengan pas, dengan pinggiran
yang agak gosong. Jumlah mesesnya pas dengan olesan menteganya. Please, jangan
marah ya, sekali-kali ini saja kok mereka makan meses bertumpah ruah.
Sayang, bagaimana tidurmu
semalam? Apakah kamu memimpikan aku dan anak-anak? J
Aku tebak kamu akan terbangun dengan
wajah yang tersenyum, mengingat mimpi semalam. Mimpi kita jalan-jalan ke Puncak,
minum ronde dan makan sate di sana. Jangan lupa mampir untuk beli basreng
kesukaanmu di pinggir jalan. Tenang, kita pasti ke sana lagi, segera!
Kalau mimpiku sih bisa bulan madu
berdua saja denganmu. Ke Bangkok, kota impian kita yang masih belum kesampaian.
Dalam mimpiku, anak-anak tinggal bersama neneknya. Kita liburan berdua saja
selama empat hari, kemudian anak-anak bisa menyusul kemudian. Kita eksplor dulu
tempat-tempat yang sudah ada dalam list impian kita. Berdua saja.
Sudah lama sekali kan kita nggak
liburan berdua saja. Bukan, bukan, aku tidak berencana menambah satu lagi skuad
kita kok. Iya, aku masih ingat kamu nggak mau menambah lagi, hahaha. Aku cuma masih
penasaran dengan misi kita ke kota itu. Berdua di kota impian kita. Kita pasti
ke sana, aku janji.
Bagaimana rencanamu pagi ini?
Apa kamu sudah merindukan aku?
Wajah kerenku sambil menggandeng anak-anak datang menjengukmu?
Sabar ya, anak-anak sudah
menyiapkan kejutan buat kamu. OOPS!
Nggak papa deh aku bocorin, biar
kamu penasaran sama kejutan mereka, dan menunggu-nunggu kedatangan kami nanti
siang. Segera setelah belajar online selesai, kami segera meluncur ke sana.
Sayang, aku kangen sekali sama
kamu.
Anak-anak sudah tidur sekarang.
Rumah jadi sepi. Aku masih harus menyelesaikan gambar disain malam ini.
Biasanya kamu akan menemani aku, duduk di sofa membaca apapun yang sedang kamu
baca. Setiap aku lelah, aku akan melirikmu. Hatiku tenang mengetahui bahwa kamu
masih duduk di situ menemaniku. Sang partner makan mie telor pedes malam-malam
masih eksis. “Yuk kita bikin satu yang
pedes banget!” ajakmu ketika tahu aku melirik. Gosh, how I miss you right now L
Anyway, selamat bertambah usia ya,
kesayangan aku.
Aku ingin selalu ada buat kamu
sampai nanti. Sampai anak-anak kuliah dan bekerja, lalu mereka punya anak lagi.
Sampai kita jadi kakek nenek seperti karakter kesukaanmu di film Up. Pokoknya
seterusnya, sampai selamanya.
Sayang, aku nggak akan
kemana-mana. Apapun yang kamu alami sekarang, aku akan ada di sini, di samping
kamu. Aku akan temani kamu sejauh manapun kamu perlukan untuk mengobati ini. Aku
akan usahakan semua yang kamu butuhkan. Katakan saja apa yang kamu mau, akan
aku upayakan.
Aku hanya minta satu dari kamu,
jangan menyerah dulu. Please, jangan menyerah dulu.
Jangan menyerah dulu karena kita
masih punya banyak mimpi bersama yang mau kita raih berdua.
Jangan menyerah dulu karena kita
masih harus melihat anak-anak kita tumbuh dewasa dan bahagia.
Jangan menyerah dulu karena aku
masih butuh kamu di sampingku. Aku nggak akan bisa sendirian tanpa kamu. Aku nggak
akan bisa menghadapi semuanya sendiri. Aku nggak bakal sanggup, rasanya.
Aku sayang kamu, aku masih sangat
mencintai kamu. Mungkin selama ini aku jarang mengatakannya, but you know I do.
You know I do.
PS: Waktu kamu baca surat ini,
mungkin aku masih sibuk di rumah. Kita bertemu siang ya, setelah anak-anak
sekolah.
Love you,
Suamimu yang keren
***
Kubaca lagi suratnya malam ini.
Mungkin jam segini kemarin malam saat ia menulis surat itu. Setelah anak-anak
tidur, di meja tempat ia biasa bekerja.
Malam ini anak-anak tidur di
rumah sakit. Mereka tidak mau pulang karena ayahnya tidak ada di sana. Suamiku
meninggal ketika mengambil pesanan kue ulang tahunku tadi siang. Sebuah mobil
menabraknya, dan ia kehilangan hidupnya di tempat.
Hatiku hancur. Ia yang
bersemangat memintaku jangan menyerah, justru pergi duluan meninggalkan aku
sendirian di sini. Kenapa, Tuhan?
Ia sempat mengucapkan selamat
tinggal pada anak-anak ketika berangkat. Tapi padaku? Hanya surat ini yang
ditinggalkannya. Surat ini bukan ucapan doa-doa untuk ulang tahunku, tapi
sebuah surat pamitan darinya. Sebuah surat yang membuatku tidak bisa tidak
berjanji, untuk mengabulkan permintaan-permintaan terakhirnya.
Aku janji akan sembuh dari ini.
Aku janji akan menunaikan
mimpi-mimpi kita meski sendirian tanpa kamu.
Aku janji akan melihat anak-anak
kita tumbuh dewasa dan bahagia, lalu menjadi nenek seperti karakter kesukaanku
di film Up.
Aku tahu kamu sangat
menyayangiku. Meski jarang kamu katakan, but I know you do. I know you do.
Sumber foto: www.instagram.com/sellypadi
*jlebb*
ReplyDeleteWaduuuuuu, hatiku ngenes banget bacanya πππ. Pengin nangis jadinya πππ haduuuuuuu ceritanyaaa ππππ nggak bisa komentar apa-apa selain
KAK TIKA CERITANYA BAGUS BETTTT ππ
Dadaku sekarang nyessss banget rasanya ππ
Semoga Kak Tika menang! Aminnn!
Liaaaa makasih yaa, komentarnya baik banget *terharu*
DeleteGa tau nih, kok moodnya lagi pengen bikin surat cinta yang indah buat pasangan hehehe, semoga saja pesan cintanya juga bisa sampai ya hehehe
Makasih supportnya Lia, makasih udah membaca dan berkomentar ttg cerpennya yaa (^o^), have fun wikennya :D
Sangat sampai! Huuuu ππ masih merasa jleb pas main ke sini lagi π
DeleteEnjoy your weekend, Kak Tikaaa π
Bagus ini alurnya, semoga bisa lolos ya... terlebih bisa bermanfaat juga bagi pembaca. salam
ReplyDeleteAmin, makasih kak sudah mampir membaca, salam kenal juga kak :)
DeleteHaloo mbak, cerita alurnyya keren nih.... Semoga menang yaa.
ReplyDeleteKrn nampaknya deadline masih agak lama, jd pengen ikutan jg deh :D
Waduduu aku tersipu kalo Dodo yang memuji, secara Dodo lebih pro nih dalam hal cerpen B-) makasih komentar positifnya ya, jadi semangat nih :D
DeleteAyuklah ikutan, iyaaa masih lama banget Do, masih banyak waktu, biar rameee lombanya hihihi
feel real rasanya mbak surat itu
ReplyDeletesemoga menang ya mbak
Hehehe alhamdulillah kalo pesannya sampai, susah sih membayangkan bikin surat buat pasangan yang sudah menikah, karena aku belum hehehe,
DeleteMakasih ya mbak Ainun sudah membaca ;)
Kembang kempes perutku menahan haru, saat membaca "Suamiku meninggal ketika mengambil pesanan kue ulang tahunku tadi siang. Sebuah mobil menabraknya, dan ia kehilangan hidupnya di tempat." . . ah, ternyata cerita ini adalah sebuah fiksi. 2 jempol buat Mbak Kartika.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca mba Nur π€π€ iya, fiksi mba, lagi ikut lomba cerpen hihi, yuk ikutan juga lombanya π
DeleteMasyaAllah.. sebelum baca tag fiksinya, baper habis lho mbak.. suami idaman nih suka tulis2 surat.
ReplyDeleteGoodluck lombanya mbak
Makasih mba Annisa sudah membaca π€π€
DeleteIyaaaa, menurutku juga manis sekali lho kalo suka menulis surat buat pasangan. Apalagi surat kan bisa disimpan ya *jadisenjatakelak* π π
Halo mba Tika, waktu baca ini aku kira yang nulis istrinya tapi sudah meninggal. Ternyata suaminya. :(((
ReplyDeleteSemoga menang ya mba lombanya.
iyaaa, makasih mbak sudah membaca dan buat supoortnya :)
DeleteDuh duh cerita ini mengandung sambal bawang...
ReplyDeleteWah disambangi sama Mbak Rieka, terharu akutuu.... makasih mbak atas supportnya, sukses selalu buat Gandjelrel yaaa π€©π€©
DeleteBerasa ada yang hilang yaa ketika membaca cerita ini. Sang suami yang terus menyemangi istrinya malah pergi duluan, hiks...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkenan membaca ya mbak π€ sudah ada daftar pemenangnya tuh, yg menang keren2 semua cerpennya π€ π€
Delete