Jalan Raya Gubeng, Jalan Favoritku di Kota Surabaya


Kalau ditanya jalan mana yang menjadi favoritku di kota Surabaya, aku akan dengan lantang menjawab: Jalan Raya Gubeng.

Yap, Jalan Raya Gubeng terletak di tengah kota Surabaya. Di sekitarnya banyak perkantoran, sekolah, dan tempat tongkrongan ngehits anak muda. Tidak heran karena posisinya yang di tengah memang mudah dilewati dari arah mana saja di Surabaya.

Sebagai seorang yang tumbuh besar di kota ini, jalan ini cukup mewarnai kehidupan masa remaja hingga dewasaku. Terutama sejak duduk di bangku SMA ya, rute menuju ke sekolah semakin jauh dan pilihan transportasinya juga beragam. Selain bisa naik bemo (angkot), kala itu aku juga sudah diperbolehkan bawa sepeda motor ke sekolah. Dengan demikian, semakin jauhlah acara bermain sepulang sekolah 😁😁😁

Rute dari rumah ke sekolah sudah pasti melewati jalan ini, baik naik bemo maupun ketika bawa sepeda motor sendiri. Dua kali seminggu setiap pulang sekolah ada agenda les bahasa Inggris yang letaknya di Jalan Sumatra, juga di sekitar jalan ini. Pulangnya tidak lupa jajan pentol Budi Mulya yang legendaris di sekitar jalan ini juga. Tidak jarang aku jalan kaki berhujan-hujanan karena jalanan banjir dan bemonya nggak datang-datang juga 😭😭 Makan bakso sama gebetan juga tidak ketinggalan di daerah sini sepulang sekolah. Oiya, jangan lupa ada lontong balap super endes juga di pojokan bank BNI itu, di jalan yang sama. 

Masuk kuliah, tidak jarang aku sengaja memilih rute yang sedikit jauh demi melewati jalan ini. Sambil bernostalgia masa-masa SMA, jajan di pentol yang sama, makan bakso atau lontong balap, ah kenangan...

Sebenarnya tidak ada yang sangat istimewa di jalan ini. Jalannya super lebar dengan 4 lajur. Waktu itu, kiri kanannya masih didominasi bangunan jadul yang bernuansa kota tua. Meski banyak tempat nongkrong anak muda dan gedung perkantoran, bangunan-bangunan ini tetap dipertahankan.

Mungkin yang membuatnya berbeda karena jalan ini hanya memiliki satu arah. Jadi bisa dipastikan tidak pernah macet atau terjadi kekacauan tumpang tindih di persimpangan yang bikin emosi. Jalannya lurus lempeng saja, sampai bertemu di Jalan Sumatera. Sambil berkendara kita bisa selow jalan sambil melihat pemandangan kiri dan kanan. Bikin nyaman.

Tentu saja bukan jalannya yang istimewa, tapi kenangannya yang terlalu manis untuk dilupakan.

Kini sekali lagi aku melewati jalan ini. Banyak perubahan yang bikin pangling, aneka bangunan baru dan modern menghiasi sepanjang jalan. Bakso dan lontong balap yang dulu sudah tidak eksis lagi, entah pindah atau tutup.

Sambil berkendara aku bisa selow melihat pemandangan kiri dan kanan, mengingat banyak hal-hal manis yang pernah terjadi. Ternyata, aku masih menyukainya ❤❤❤






Sumber gambar: googlemaps

Comments

  1. Waaah aku baru tahu ternyata Mbak SMA nya di Surabaya yaa. Tapi sekarang tinggalnya di Tangerang. Berarti, pindah-pindah terus yaak.
    Btw, selamat hari lebaran, minal aidin walfaiizn, moohon maaf lahir dan batin ya mbak! :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Dodo!
      Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir batin yaaa πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡
      Hahaha iya nih Do, karna tumbuh besar di Surabaya, jadi kalo ditanya aku arek Suroboyo dong 🀠🀠

      Delete
  2. jalannya terlihat kece dan kekinian ya mba, luas dan berasa seperti di luar negeri, ha-ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha bener kan ya, rasanya lapang banget dan menyenangkan. Kayaknya kamu tau deh yang aku maksud 😁😁

      Delete
  3. daerah jalan gubeng ini memorable banget, lahh rumah nenek disana, dari kecil udah familiar sama daerah sini, ke pasar pucang dan sekitarnya, terus gubeng kertajaya, sepedaan waktu masih SD, solat idul fitri jalan kaki dari kertajaya ke unair, waktu itu fakultas hukum kayaknya yang dibagian belakang, nggak sebagus sekarang, maklum taun 90an.

    rumah sakit dr sutomo bangunannya masih kuno banget, pas liat sekarang mewah perubahannya bener bener drastis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oalah ternyata mba Ainun kecilnya di Surabaya toh? Tos lah kita 🀠🀠🀠
      Iyaaa, karna banyak kenangan jadinya memorable bgt yak... jadi kemarin pas aku mudik, lgsg lewat sini dong, dan ya ampun, kayak nostalgia banget ngelewatin jalan ini 😍😍😍

      Delete
    2. iya mba Tika.
      jadi kalau lewat daerah Gubeng, apalagi yang ada bekas jalur kereta itu mba, duh lupa jalan apa, kangen gituu.
      apalagi sekarang banyak berdiri hotel dan bangunan atau ruko di daerah sana, banyak berubah tapi feelnya aku rasa masih sama

      Delete
    3. Iyaaa banyak yg berubah tapi kenangannya masih sama. Uhuy mendadak puitis hahahaha. Kalo balik surabaya aku kangen kulinernya sih, krn suka jajan jadi banyak kenangan kulinernya jugaaa 🀠🀠🀠 semoga covid mereda deh, biar bisa jalan2 lagi😍😍😍

      Delete
  4. Blm prnh kesana , tapi aku kebayang kayak apa jalannya :). Mungkin kayak jalan besar di Pramuka Jakarta timur yaaa.

    Kadang kalo liat jalanan di kota tempat kita pernah tinggal, berasa sih kangennya :). Akupun gitu kalo inget2 jalan di Aceh dulu ATO Medan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, jalannya sih biasa aja, kenangannya itu yang bikin susah move on. Mungkin itu ya alasannya kenapa kita suka mudik atau ke tempat yang kita sudah kenal. Banyak hal yang bisa dikenang :)

      Delete

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW 😊

Popular posts from this blog

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

[REVIEW BUKU] My Sister’s Keeper by Jodi Picoult

Menyambut Hari Tua dengan Memiiliki Asuransi Berbalut Investasi