Getting to Know Myself Better
Seberapa kenal kamu dengan dirimu
sendiri?
Yakin kamu sungguh-sungguh
mengenal pribadimu?
Hayo ngacung, mungkin banyak
di antara kita yang lebih mengenal pasangan atau sahabatnya, dibanding mengenal diri
sendiri.
Kadang kita masih terheran-heran,
ternyata kita bisa tho begini, bisa tho melakukan itu.
Kok bisa begitu? Hehehe
Ini fakta lho.
Sering dengar kan, bahwa yang
bisa menilai diri kita adalah orang lain. Baik itu sahabat baik kita, rekan
kerja di kantor, atasan kita, orang tua, atau pasangan.
Ibarat bercermin, kita butuh
bantuan orang lain untuk melihat diri kita. Dengan melihat refleksi diri, kita bisa
tahu, di mana salahnya gaya rambutku, pakaianku yang kurang rapi, atau celanaku
yang terlipat sebelah π
***
Syahdan, aku punya seorang kawan.
Tepatnya seniorku sih. Beliau ini salah seorang kawan yang memiliki kepribadian
yang khas. Biasanya aku selalu mati kutu di depannya. Beliau sering membuatku
tersipu malu, karena sudah bisa menebak sepak terjangku, tanpa aku harus cerita π
Setelah ngobrol lordul (ngalor
ngidul) dan curcol (udah tau kan kepanjangannya), beliau menawarkan untuk
membantuku. Kebetulan aku sempat curhat juga tentang keinginan pensiunku menjadi
karyawan, dan fulltime di bidang freelance.
Eh bentar, bentar. Kalimat di
atas agak mendua ya. “Fulltime di bidang freelance” πππ*zonk*
Kembali ke kisahku, menurut
beliau, aku harus lebih mengenal diriku.
Supaya apa? Supaya bisa lebih
terarah visi misinya.
Dengan lebih mengenal diriku,
kelebihanku, kekuranganku, aku bisa tahu kesempatan dan tantangan yang aku
punya.
Macam buat analisa SWOT lah kalo
di kantor hehehe
Baru nyadar, kenapa aku gak buat
SWOT buat kehidupan pribadiku ya?? Hmm, itulah, terlalu sibuk dengan urusan
kantor, hingga urusan diri terbengkalai π
Singkat cerita, kami janjian
untuk sebuah sesi.
Yes. She is a professional Life Coach.
Berhubung eike
sohibnya ye (pede bangettt hihi), dapet sesi gratis dong, di tengah-tengah kesibukan
beliau. Alhamdulillah ya Allah, rejeki anak sholihah cantik...
Jujur aku agak deg-degan, dan gak
tahu harus berharap apa. Gak kebayang juga, bakal kayak apa sesinya.
***
Harinya telah tiba.
Pertanyaan pertama yang
diajukannya adalah apa tujuan hidupku?
Well, susah kan ya, gak
siap π
“Tujuan hidupku menjadi orang
yang bahagia, bisa mengerjakan hal-hal yang kusukai, bermanfaat buat orang di sekitarku”
Oke. Lalu apa hambatan untuk
mencapainya?
“Hmm... Nah ya itu Mbak, aku tahu
apa yang kumau. Tentu saja masih ada hambatan dan halangan, baik dari dalam diri
maupun dari lingkungan. Kalau dari luar mungkin lebih tampak dan terdeteksi,
yang dari dalam ini yang susah. Sulit mendeteksinya.”
Beliau mengeluarkan kartu-kartu
dan selembar kain.
Semakin deg-degan aku π
What makes me who I am? Begitu
judul kainnya. Hmm menarik, kenapa pakai kain? Dan aku kepoooo apa yang akan
terjadi??
Kemudian aku diminta untuk konsentrasi
dan memilih satu di antara tumpukan kartunya.
“Konsentrasi pada kelebihan dirimu.”
pesannya.
Kartu kedua, “Konsentrasi pada
kekurangan dirimu.”
Kartu ketiga, “Konsentrasi pada tujuan
hidupmu.”
Voila! Inilah hasilnya.
Tapi aku merasa ini bener banget.
Terutama soal kelemahan diriku. Selama ini aku selalu menganggap diriku orang
yang realistis. Aku selalu berharap yang terbaik, mengusahakan semaksimal
mungkin, namun juga menyiapkan mental untuk yang terburuk. Itu realistis,
menurutku.
Ternyata menurut kartu ini, aku
adalah seorang yang pesimis. Aku jadi berpikir, apakah level realistisku sudah
menyeberang melewati garis pesimis??
Bukan menjadikan ini sebagai sebuah keniscayaan ya. Tapi aku melihatnya sebagai sarana untuk introspeksi diri. Seru juga mengenal diri sendiri lewat bantuan seorang Life Coach π
Sebagai penutup, aku juga diberi sebuah kartu. Kartu yang memiliki pesan tepat yang aku butuhkan saat ini. Entah bagaimana beliau bisa tahu ππ
Dengan sebuah pesan, jika suatu
saat nanti aku tidak lagi membutuhkan kartu itu, aku bisa meneruskannya ke
seorang yang membutuhkannya. Jangan dibuang, agar pesan ini bisa terus
berjalan. Sweet ya π
Terima kasih ya Mbak. Semoga kelak
jalan kita dipertemukan kembali.
Dapat info baru, konsentrasi pada kelebihan mu, konsentrasi pada kekurangan mu, dan konsentrasi pada tujuan hidupmu. Nice mba. Thanks for sharing π
ReplyDeleteSama2. Kadang kita perlu dibantu ya buat mengenal diri sendiri π
DeleteNice info mba. Kita harus mencintai diri kita sendiri. Thank mbaπ€
ReplyDeleteSama2. Terima kasih sudah mampir π
Deletesempat mikir jangan2 kartu tarot yang dikeluarin heheh
ReplyDeleteHahaha mau nitip diramal juga ya Bang π
Deletebole bole. siapa jodoh saya ups
DeleteBaik² semua kok itu Mbak Kartika... Humble, caregiver and pessimist. Paling pesimisnya aja dinaikin lg jd realistis lg ya hehe (sotoy deh sy) . Nice share lohh Mbak... Bener banget kadang kita hrs berhenti sejenak, merenung siapa sih diri kita. Kemenristekdikti br meluncurkan program baru, namanya Dosen Merenung. Kita² diminta merenung dulu jangan sibuk² terus, hehe
ReplyDeleteOiyaya Dosen Merenung? Hmm menarik. Trus gimana tuh mbak, udah dibahas di blog blom? Mau dong bacaa π
DeletePenting memang ya mengenal diri sendiri. Kadang sampai sebesar seperti sekarang banyak yang belum benar-benar mengerti diri sendiri, tujuan hidup dll. Dan perlu untuk berdiam diri sejenak, bicara sama diri sendiri dan bertanya, "Apa yang kau inginkan dari hidup ini?"
ReplyDeleteIya. Kita disibukkan dengan mencari hal2 di luar kita. Padahal yang di dalam diri juga menunggu untuk ditemukan...
DeleteOrang yang menyakiti kita adalah orang yang sedang menderita. Kirimkan doa cinta untuknya. ..Hmm..kartu itu nanti bisa segera diserahkan ke orang berikutnya dan mbak Kartika sudah bisa lebih lega dengan segala yang dirasa
ReplyDeleteAminnnn. Semoga segera ☺☺
DeleteDuh, baca artikel ini jadi ikutan mikir. Seberapa kenal aku dengan diriku sendiri ya? Hiks.. terkadang yang kita sangka begini ternyata begitu.
ReplyDeleteKayaknya kita perlu mulai duduk tenang dan melakukan self talk. Mendengarkan diri sendiri ya π
DeleteBe Your Self ya intinya, Menjadi diri sendiri adalah patokan sikap yang terbaik untuk menghadapi setiap masalah dalam kehidupan kita ya
ReplyDeleteLebih ke mengenal diri sendiri sih mbak. Jadi kita bisa memetakan kekuatan dan kelemahan kita, kemudian bisa menentukan langkah untuk memperbaiki situasi.
DeleteTernyata penting banget ya mengenal diri sendiri, berpengaruh pada tujuan kita, kenal sampai mana kelebihan kita, jadi terarah hidup kita, karena itu aku juga sering bertanya kepada sahabat, bagaimana diriku ini agar aku lebih mengenal diriku.
ReplyDeleteIya mbak bener. Kadang yang lebih kenal kita adalah orang lain ππ
DeleteWah mauuuu kartunya hehe. Jd bisa bersambung dikasi ke yang lagi membutuhkan pencarian jati diri gtu ya haha.
ReplyDeleteIya ya mengenal diri sendiri sangat dibutuhkan dalam bidang apapun. Btw aku punya teman yang skrng fulltime berwirasaha (bukan freelancer hehe), tapi dia bilang harus 5 tahun minimal ikut kerja ma org dulu supaya dia dapat ilmunya dan tau kira2 kelemahannya di mana kelak seandainya udag resign gtu. Cara kyk gtu kurang lbh bisa dipakai jg ya mbak? Eh nyambung gak sih ini komengnya wkwkwk
Hehe bisa jadi sih mbak. Apalagi mau berwirausaha ya. Banyak banget yg harus dipelajari dari segi bisnisnya, keuangannya, strateginya, de el el. Semangat ya buat kita semua yang sedang berusaha meninggalkan zona nyaman π
DeleteSama sekali gak kepikiran tentang mengenali diri sendiri ? Eh , kepikiran sih tapi cuma selintas dan gak sampe seserius itu untuk cari tau jawaban nya .
ReplyDeleteTapi ternyata itu malah penting banget yaa . Biar bisa memahami maksud dan tujuan kita sebenar nya apa
Buat aku sih ini buat momentum untuk berintrospeksi mbak. Juga untuk mengevaluasi diri juga. Yah minimal kita udah tau posisi saat ini kan, sebuah langkah kemajuan π
Deletemembaca bahwa mba orang yang pesimis, aku jadi mikir aku jeleknya apa ya?
ReplyDeleteaku rasa aku orang yang pemalas.
malas memulai sesuatu, padahal kalo udah aku mulai, aku enjoy lho dan susah berhenti.
tapi ya itu malas memulai....
Nah sepertinya memulai itu juga tantangan banget mbak buat aku. Setelah mulai pun, untuk konsisten juga susah. Hahah kok jadi nambah ya kekuranganku π΅π΅
DeleteBanyak orang belum selesai dengan dirinya kak, tapi lalu repotrepot berusaha jadi orang lain. Padahal jadi diri sensiri aja belum Becus.
ReplyDeleteNah ini juga nih! Makasih ya sudah mengingatkan diri iniπ
DeleteIstilah analisis SWOT tuh sering dipake buat bikin manajemen strategi bisnis atau perusahaan. Aslinya harus juga diimplementasikan buat diri kita sendiri ya mbak. Hehehe. Btw, aku juga pengen sih sharing atau konsultasi sama ahlinya. Tapi yang lebih penting, sebelumnya kita harus merenungi juga diri sendiri ya.
ReplyDeleteBener kan.. baru nyadar juga hahaha.. yang penting sudah sadar sekarang jadi bisa memulainya ππ
DeleteSeru banget kak punya pertemanan sehat yang seperti itu.
ReplyDeleteKalau untuk mengenal diri sendiri, aku selalu mencoba untuk refleksi sih. Biasanya sebelum tidur, apa aja yang udah aku lakuin hari itu. Efeknya, kita akan bisa instropeksi dan mengenal kembali diri kita ini seperti apa..
Iya sih bagus banget itu klo bisa dilakukan sendiri ya. Butuh latihan dan konsisten ya. Bisa dicoba nih π
DeleteKadang saya jugaa merasa kalau butuh life coach seperti ini. Lost in my self. Tapi kebayang, satu sesinya biasanya mahal ya kan hehehehe Dan btw baru kepikiran juga kok ga analisa SWOT sama diri sendiri ya
ReplyDeleteKalau minat sih bs dicoba kontak mbak. Kadang kalau sdh di tahap "butuh" bantuan, tidak ada salahnya mencoba hal baru ☺☺
DeleteMemahami orang lain sulit, tapi Ternyata memahami apa mau kita Ternyata jauh lebih sulit. Aku juga masih meraba apa kelebihanku, apa kekuranganku, dan apa tujuanku saat ini. makasih mbak, berasa diingatkan kembali pentingnya amengenali diri sendiri
ReplyDeleteIyah. Paling ndak kita sudah tau apa yg harus dilakukan sekarang. Semangat ππ
DeletePertama kali saya journaling, ada prompt pertanyaan tentang " apa tujuan hidupmu ? ". Dan di situ saya langsung linglung, gak punya jawaban. Ternyata selama ini saya gak punya tujuan hidup.. ππππ
ReplyDeleteApa kabar hidup yang pernah saya jalani.. ? π€£π€£ππ€£π€£
Pertanyaan remeh tapi susah jawabnya yaa ππ
DeleteMengenali iri sendiri memang lebih sulit dibandingkan dengan mengenali orang lain. Terkadang, gajah di pelupuk mata tak kelihatan sedangkan semut di seberang lautan tampak. Ini ramal meramal pakai kartu dan kain, ya? Tarot kah?
ReplyDeleteSebenarnya ini bukan ramal meramal sih mba.. kebetulan cara membacanya pakai kartu. Lebih ke cara kita memandang diri kita sih, dibantu dengan kartu ππ klo ramalan aku pribadi juga gak percaya sih hehe
DeleteSaya juga pernah bikin SWOT di acara komunitas gitu. Senang bisa tahu diri sendiri lebih dalam jadi tahu penyebab apa yang selama ini bikin berat melangkah atau justru terlalu cepat mengambil keputusan.
ReplyDeleteNah, bener ya mbak.. kerenn!! kalau dibikin swot nya itu semacam visualisasi. Lebih terang dan jelas, dapat dianalisa untuk kemajuan kita juga π
DeleteWhat makes me who I am? What I do repeatedly I guess.
ReplyDelete