Getting to Know Myself Better


Seberapa kenal kamu dengan dirimu sendiri?
Yakin kamu sungguh-sungguh mengenal pribadimu?
Hayo ngacung, mungkin banyak di antara kita yang lebih mengenal pasangan atau sahabatnya, dibanding mengenal diri sendiri.
Kadang kita masih terheran-heran, ternyata kita bisa tho begini, bisa tho melakukan itu. 
Kok bisa begitu? Hehehe 
Ini fakta lho.
Sering dengar kan, bahwa yang bisa menilai diri kita adalah orang lain. Baik itu sahabat baik kita, rekan kerja di kantor, atasan kita, orang tua, atau pasangan. 
Ibarat bercermin, kita butuh bantuan orang lain untuk melihat diri kita. Dengan melihat refleksi diri, kita bisa tahu, di mana salahnya gaya rambutku, pakaianku yang kurang rapi, atau celanaku yang terlipat sebelah πŸ˜ƒ

***

Syahdan, aku punya seorang kawan. Tepatnya seniorku sih. Beliau ini salah seorang kawan yang memiliki kepribadian yang khas. Biasanya aku selalu mati kutu di depannya. Beliau sering membuatku tersipu malu, karena sudah bisa menebak sepak terjangku, tanpa aku harus cerita πŸ˜™
Setelah ngobrol lordul (ngalor ngidul) dan curcol (udah tau kan kepanjangannya), beliau menawarkan untuk membantuku. Kebetulan aku sempat curhat juga tentang keinginan pensiunku menjadi karyawan, dan fulltime di bidang freelance.

 
Eh bentar, bentar. Kalimat di atas agak mendua ya. “Fulltime di bidang freelance” πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹*zonk*
Kembali ke kisahku, menurut beliau, aku harus lebih mengenal diriku. 
Supaya apa? Supaya bisa lebih terarah visi misinya. 
Dengan lebih mengenal diriku, kelebihanku, kekuranganku, aku bisa tahu kesempatan dan tantangan yang aku punya.
Macam buat analisa SWOT lah kalo di kantor hehehe
Baru nyadar, kenapa aku gak buat SWOT buat kehidupan pribadiku ya?? Hmm, itulah, terlalu sibuk dengan urusan kantor, hingga urusan diri terbengkalai πŸ˜‘
Singkat cerita, kami janjian untuk sebuah sesi. 
Yes. She is a professional Life Coach. 
Berhubung eike sohibnya ye (pede bangettt hihi), dapet sesi gratis dong, di tengah-tengah kesibukan beliau. Alhamdulillah ya Allah, rejeki anak sholihah cantik...
Jujur aku agak deg-degan, dan gak tahu harus berharap apa. Gak kebayang juga, bakal kayak apa sesinya.

***

Harinya telah tiba.
Pertanyaan pertama yang diajukannya adalah apa tujuan hidupku?
Well, susah kan ya, gak siap πŸ˜„
“Tujuan hidupku menjadi orang yang bahagia, bisa mengerjakan hal-hal yang kusukai, bermanfaat buat orang di sekitarku”
Oke. Lalu apa hambatan untuk mencapainya?
“Hmm... Nah ya itu Mbak, aku tahu apa yang kumau. Tentu saja masih ada hambatan dan halangan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan. Kalau dari luar mungkin lebih tampak dan terdeteksi, yang dari dalam ini yang susah. Sulit mendeteksinya.”
Beliau mengeluarkan kartu-kartu dan selembar kain. 
Semakin deg-degan aku πŸ˜„
What makes me who I am? Begitu judul kainnya. Hmm menarik, kenapa pakai kain? Dan aku kepoooo apa yang akan terjadi??
Kemudian aku diminta untuk konsentrasi dan memilih satu di antara tumpukan kartunya. 
“Konsentrasi pada kelebihan dirimu.” pesannya.
Kartu kedua, “Konsentrasi pada kekurangan dirimu.”
Kartu ketiga, “Konsentrasi pada tujuan hidupmu.”
Voila! Inilah hasilnya. 

Analisanya sangat pribadi sih, jadi gak usah dibahas di sini ya zeyeng hahaha

Tapi aku merasa ini bener banget. Terutama soal kelemahan diriku. Selama ini aku selalu menganggap diriku orang yang realistis. Aku selalu berharap yang terbaik, mengusahakan semaksimal mungkin, namun juga menyiapkan mental untuk yang terburuk. Itu realistis, menurutku.

Ternyata menurut kartu ini, aku adalah seorang yang pesimis. Aku jadi berpikir, apakah level realistisku sudah menyeberang melewati garis pesimis??



Bukan menjadikan ini sebagai sebuah keniscayaan ya. Tapi aku melihatnya sebagai sarana untuk introspeksi diri. Seru juga mengenal diri sendiri lewat bantuan seorang Life Coach 😘

Sebagai penutup, aku juga diberi sebuah kartu. Kartu yang memiliki pesan tepat yang aku butuhkan saat ini. Entah bagaimana beliau bisa tahu 😭😭

                                             


Dengan sebuah pesan, jika suatu saat nanti aku tidak lagi membutuhkan kartu itu, aku bisa meneruskannya ke seorang yang membutuhkannya. Jangan dibuang, agar pesan ini bisa terus berjalan. Sweet ya 😘

Terakhir, tidak lupa wefie dong kita. Jadi foto kenangan ya :))


Terima kasih ya Mbak. Semoga kelak jalan kita dipertemukan kembali.

Comments

  1. Dapat info baru, konsentrasi pada kelebihan mu, konsentrasi pada kekurangan mu, dan konsentrasi pada tujuan hidupmu. Nice mba. Thanks for sharing 😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2. Kadang kita perlu dibantu ya buat mengenal diri sendiri πŸ˜‰

      Delete
  2. Nice info mba. Kita harus mencintai diri kita sendiri. Thank mbaπŸ€—

    ReplyDelete
  3. sempat mikir jangan2 kartu tarot yang dikeluarin heheh

    ReplyDelete
  4. Baik² semua kok itu Mbak Kartika... Humble, caregiver and pessimist. Paling pesimisnya aja dinaikin lg jd realistis lg ya hehe (sotoy deh sy) . Nice share lohh Mbak... Bener banget kadang kita hrs berhenti sejenak, merenung siapa sih diri kita. Kemenristekdikti br meluncurkan program baru, namanya Dosen Merenung. Kita² diminta merenung dulu jangan sibuk² terus, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiyaya Dosen Merenung? Hmm menarik. Trus gimana tuh mbak, udah dibahas di blog blom? Mau dong bacaa πŸ˜‰

      Delete
  5. Penting memang ya mengenal diri sendiri. Kadang sampai sebesar seperti sekarang banyak yang belum benar-benar mengerti diri sendiri, tujuan hidup dll. Dan perlu untuk berdiam diri sejenak, bicara sama diri sendiri dan bertanya, "Apa yang kau inginkan dari hidup ini?"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Kita disibukkan dengan mencari hal2 di luar kita. Padahal yang di dalam diri juga menunggu untuk ditemukan...

      Delete
  6. Orang yang menyakiti kita adalah orang yang sedang menderita. Kirimkan doa cinta untuknya. ..Hmm..kartu itu nanti bisa segera diserahkan ke orang berikutnya dan mbak Kartika sudah bisa lebih lega dengan segala yang dirasa

    ReplyDelete
  7. Duh, baca artikel ini jadi ikutan mikir. Seberapa kenal aku dengan diriku sendiri ya? Hiks.. terkadang yang kita sangka begini ternyata begitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya kita perlu mulai duduk tenang dan melakukan self talk. Mendengarkan diri sendiri ya πŸ˜‰

      Delete
  8. Be Your Self ya intinya, Menjadi diri sendiri adalah patokan sikap yang terbaik untuk menghadapi setiap masalah dalam kehidupan kita ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih ke mengenal diri sendiri sih mbak. Jadi kita bisa memetakan kekuatan dan kelemahan kita, kemudian bisa menentukan langkah untuk memperbaiki situasi.

      Delete
  9. Ternyata penting banget ya mengenal diri sendiri, berpengaruh pada tujuan kita, kenal sampai mana kelebihan kita, jadi terarah hidup kita, karena itu aku juga sering bertanya kepada sahabat, bagaimana diriku ini agar aku lebih mengenal diriku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak bener. Kadang yang lebih kenal kita adalah orang lain 😊😊

      Delete
  10. Wah mauuuu kartunya hehe. Jd bisa bersambung dikasi ke yang lagi membutuhkan pencarian jati diri gtu ya haha.
    Iya ya mengenal diri sendiri sangat dibutuhkan dalam bidang apapun. Btw aku punya teman yang skrng fulltime berwirasaha (bukan freelancer hehe), tapi dia bilang harus 5 tahun minimal ikut kerja ma org dulu supaya dia dapat ilmunya dan tau kira2 kelemahannya di mana kelak seandainya udag resign gtu. Cara kyk gtu kurang lbh bisa dipakai jg ya mbak? Eh nyambung gak sih ini komengnya wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe bisa jadi sih mbak. Apalagi mau berwirausaha ya. Banyak banget yg harus dipelajari dari segi bisnisnya, keuangannya, strateginya, de el el. Semangat ya buat kita semua yang sedang berusaha meninggalkan zona nyaman πŸ˜‰

      Delete
  11. Sama sekali gak kepikiran tentang mengenali diri sendiri ? Eh , kepikiran sih tapi cuma selintas dan gak sampe seserius itu untuk cari tau jawaban nya .

    Tapi ternyata itu malah penting banget yaa . Biar bisa memahami maksud dan tujuan kita sebenar nya apa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat aku sih ini buat momentum untuk berintrospeksi mbak. Juga untuk mengevaluasi diri juga. Yah minimal kita udah tau posisi saat ini kan, sebuah langkah kemajuan πŸ˜‰

      Delete
  12. membaca bahwa mba orang yang pesimis, aku jadi mikir aku jeleknya apa ya?
    aku rasa aku orang yang pemalas.
    malas memulai sesuatu, padahal kalo udah aku mulai, aku enjoy lho dan susah berhenti.
    tapi ya itu malas memulai....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah sepertinya memulai itu juga tantangan banget mbak buat aku. Setelah mulai pun, untuk konsisten juga susah. Hahah kok jadi nambah ya kekuranganku 😡😡

      Delete
  13. Banyak orang belum selesai dengan dirinya kak, tapi lalu repotrepot berusaha jadi orang lain. Padahal jadi diri sensiri aja belum Becus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini juga nih! Makasih ya sudah mengingatkan diri iniπŸ˜‰

      Delete
  14. Istilah analisis SWOT tuh sering dipake buat bikin manajemen strategi bisnis atau perusahaan. Aslinya harus juga diimplementasikan buat diri kita sendiri ya mbak. Hehehe. Btw, aku juga pengen sih sharing atau konsultasi sama ahlinya. Tapi yang lebih penting, sebelumnya kita harus merenungi juga diri sendiri ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener kan.. baru nyadar juga hahaha.. yang penting sudah sadar sekarang jadi bisa memulainya πŸ˜‰πŸ˜‰

      Delete
  15. Seru banget kak punya pertemanan sehat yang seperti itu.

    Kalau untuk mengenal diri sendiri, aku selalu mencoba untuk refleksi sih. Biasanya sebelum tidur, apa aja yang udah aku lakuin hari itu. Efeknya, kita akan bisa instropeksi dan mengenal kembali diri kita ini seperti apa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih bagus banget itu klo bisa dilakukan sendiri ya. Butuh latihan dan konsisten ya. Bisa dicoba nih πŸ˜‰

      Delete
  16. Kadang saya jugaa merasa kalau butuh life coach seperti ini. Lost in my self. Tapi kebayang, satu sesinya biasanya mahal ya kan hehehehe Dan btw baru kepikiran juga kok ga analisa SWOT sama diri sendiri ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau minat sih bs dicoba kontak mbak. Kadang kalau sdh di tahap "butuh" bantuan, tidak ada salahnya mencoba hal baru ☺☺

      Delete
  17. Memahami orang lain sulit, tapi Ternyata memahami apa mau kita Ternyata jauh lebih sulit. Aku juga masih meraba apa kelebihanku, apa kekuranganku, dan apa tujuanku saat ini. makasih mbak, berasa diingatkan kembali pentingnya amengenali diri sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah. Paling ndak kita sudah tau apa yg harus dilakukan sekarang. Semangat πŸ˜‰πŸ˜‰

      Delete
  18. Pertama kali saya journaling, ada prompt pertanyaan tentang " apa tujuan hidupmu ? ". Dan di situ saya langsung linglung, gak punya jawaban. Ternyata selama ini saya gak punya tujuan hidup.. 😭😭😭😭

    Apa kabar hidup yang pernah saya jalani.. ? 🀣🀣😁🀣🀣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan remeh tapi susah jawabnya yaa πŸ˜‚πŸ˜‚

      Delete
  19. Mengenali iri sendiri memang lebih sulit dibandingkan dengan mengenali orang lain. Terkadang, gajah di pelupuk mata tak kelihatan sedangkan semut di seberang lautan tampak. Ini ramal meramal pakai kartu dan kain, ya? Tarot kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya ini bukan ramal meramal sih mba.. kebetulan cara membacanya pakai kartu. Lebih ke cara kita memandang diri kita sih, dibantu dengan kartu πŸ™‚πŸ™‚ klo ramalan aku pribadi juga gak percaya sih hehe

      Delete
  20. Saya juga pernah bikin SWOT di acara komunitas gitu. Senang bisa tahu diri sendiri lebih dalam jadi tahu penyebab apa yang selama ini bikin berat melangkah atau justru terlalu cepat mengambil keputusan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, bener ya mbak.. kerenn!! kalau dibikin swot nya itu semacam visualisasi. Lebih terang dan jelas, dapat dianalisa untuk kemajuan kita juga πŸ˜‰

      Delete
  21. What makes me who I am? What I do repeatedly I guess.

    ReplyDelete

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW 😊

Popular posts from this blog

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

[REVIEW BUKU] My Sister’s Keeper by Jodi Picoult

Menyambut Hari Tua dengan Memiiliki Asuransi Berbalut Investasi