Kecombrang, Pemilik Aroma Segar Dan Rasa Khas Dari Hutan Indonesia


Kecombrang | sumber: indoblognet.com

Siapa yang tidak mengenal kecombrang? Nama lain yang lebih dikenal di beberapa daerah mungkin bernama honje. Kecombrang adalah tumbuhan rempah dengan aroma segar dan rasa yang khas. Sebenarnya kecombrang bukanlah bumbu masak yang baru ditemukan, tetapi kini banyak chef di dunia yang mulai meliriknya.
Berbeda dengan para chef itu, keluarga kami sudah sejak lama menyukai kecombrang sebagai bahan pelengkap masakan favorit, salah satunya sayur daun ubi tumbuk.


Sayur daun ubi tumbuk, menu favorit keluarga
Sudah adakah yang mengenal sayur daun ubi tumbuk? Tadinya aku pikir masakan ini adalah khas dari Pulau Sumatera, khususnya dari suku Batak. Ternyata setelah ngobrol dengan beberapa kawan dan mencari di internet, sayur ini juga dikenal luas di Pulau Sulawesi dan Kalimantan.

Sayur daun ubi tumbuk | sumber: cookpad.com

Tidak heran sih, karena sayur ini sangat lezat dan khas sekali. Sejak tinggal di Jawa Timur, aku sering memperkenalkan sayur ini ke teman-teman, dan mereka menyebutnya sayur bobor singkong. Sekilas memang penampakannya seperti sayur bobor, sayur yang biasanya berisi bayam atau sawi hijau. Yang berbeda, sayur ini daunnya harus ditumbuk, bukan dipotong saja. Selain itu kalau ditilik lebih lanjut ke resep, bumbunya malah lebih sederhana lho.

Kembali ke sayur daun ubi tumbuk ya, resep sayur ini sebenarnya banyak sekali ditemukan di internet. Tapi setelah kulihat satu-satu, umumnya kok beda ya dengan resep yang diajarkan Ibuku. Resep Ibuku malah lebih sederhana, ditambah dengan satu bahan khusus yang membuatnya semakin istimewa. Kecombrang!
Berikut resep sayur daun ubi tumbuk ala rumahku.

Bahan:
-         2 ikat daun ubi/singkong yang batangnya ada warna merah (bukan jenis singkong tahun), buang batangnya
-         ½ buah kelapa, parut, jadikan santan kental dan encer
-         Air secukupnya
-         Garam secukupnya
Bumbu:
-         5 siung bawang merah
-         10 biji cabai rawit (kurangi/tambah sesuai selera)
-         1 ruas jari kecombrang, bisa bunga atau batangnya. Kalau bunganya diiris tipis, kalau batangnya, pilih yang muda, cukup digeprek saja
Cara membuatnya :

-         Daun ubi ditumbuk bersama bawang merah dan cabai rawit. Gunakan alu untuk menumbuk. Sebaiknya dibagi menjadi beberapa kloter penumbukan agar daun rata hancurnya
-         Didihkan air secukupnya, pastikan daun akan terendam ketika dimasukkan
-         Masukkan tumbukan daun, bawang, dan cabai ke air mendidih. Tambahkan kecombrang. Masukkan santan encer.
-         Tunggu sampai mendidih. Masukkan santan kental. Masukkan garam sesuai selera. 
-         Setelah mendidih, matikan kompor, angkat. Sayur daun ubi tumbuk lezat siap disantap.
Oiya, tips tambahan, sayur jangan sering diaduk agar tidak pahit.

Super mudah kan membuatnya. Karena ini masakan favorit aku, secara khusus aku mempelajarinya, biar bisa membuat sendiri saat jauh dari rumah. Bahan-bahannya juga mudah didapatkan. Oiya bagi yang tidak familiar dengan kata daun ubi, di sini yang dimaksud adalah daun singkong, ya.


Kecombrang, salah satu bahan pelengkap favorit masakan
Disebutkan di dalam resep di atas, kecombrang menjadi bahan pelengkap sayur daun ubi tumbuk. Kenapa sih harus kecombrang? Apa bisa diganti dengan bahan lain?

Biasanya sih ketika kecombrang tidak bisa didapat, dengan terpaksa Ibuku akan menggantinya dengan serai. Tentu rasanya akan sedikit berbeda. Dari serai, kita hanya mendapat aroma wangi yang harum saja. Berbeda dengan kecombrang, karena memiliki rasa agak asam mirip jeruk lemon, sedikit pedas seperti jahe, dan harum seperti serai, maka sayur daun ubi tumbuk akan menjadi kaya rasa; segar, harum, dan hangat. Nah, sekarang tahu kan kenapa kecombrang jadi pilihan pertama?

Ibuku sering bercerita, di tanah kelahirannya di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, kecombrang menjadi salah satu tanaman yang pasti dimiliki di setiap keluarga. Kecombrang dengan aroma yang segar dan rasa yang khas, banyak digunakan sebagai bumbu penyedap di banyak masakan rumahan. Atas alasan itu juga, Ibuku sengaja menanamnya di halaman depan rumah kami, jadi kapanpun dibutuhkan, kecombrang siap digunakan. 

Pohon kecombrang di halaman rumah kami | sumber: dok. pribadi

Sayangnya pohon kecombrang kami ini susah sekali berbunga, apalagi berbuah. Jadi kecombrang yang paling sering kami manfaatkan ya batangnya saja. 

Sebenarnya masih banyak lagi masakan yang memasukkan kecombrang sebagai bahan pelengkap. Masakan tumis-tumisan seperti udang tauco, masakan bersantan seperti gulai, sayur-sayuran seperti pecel dan urap-urap, dan sambal matah dari khas Bali juga memakai kecombrang. Yang terbaru, gerai ayam geprek kekinian juga sudah merilis sambal terbarunya, yaitu sambal kecombrang.


Manfaat kecombrang

Selain sebagai bumbu penyedap masakan, kecombrang juga bisa menjadi obat. Hampir semua bagian tanaman kecombrang dapat dimanfaatkan, mulai dari batang, buah, bunga dan biji. Berikut ini beberapa manfaat kecombrang :

1.      Meredakan batuk
Caranya adalah bagian batang yang agak tua dibakar, kemudian kupas kulit luarnya. Setelah itu ditumbuk, dan diperas airnya. Tambahkan air putih dan gula batu agar lebih enak untuk diminum. Minuman ini memberikan rasa hangat yang meredakan gatal di tenggorokan.

2.      Kaya akan antioksidan

Tanaman kecombrang mengandung senyawa flavonoid, salah satu senyawa antioksidan yang membantu menangkal kerusakan sel dalam tubuh. Itu sebabnya kecombrang juga dikenal sebagai tanaman anti kanker yang bisa memperlambat kerusakan sel

3.      Menyembuhkan luka

Kecombrang mengandung anti-mikroba yang baik untuk proses penyembuhan luka. Ketika dibalurkan ke luka, kecombrang akan membuatnya tetap steril sehingga cepat penyembuhannya.       

4.      Memiliki sifat antibakteri

Karena mengandung minyak atsiri, alkaloid, dan asam lemak di dalamnya, kecombrang juga dijadikan sebagai pengawet alami. Selain itu dengan rajin mengkonsumsi kecombrang dapat menghilangkan bau badan 

5.      Mengandung berbagai macam zat gizi

Selain rendah kalori, kecombrang juga kaya dengan berbagai macam zat gizi. Dikutip dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram kecombrang segar mengandung :

·         Energi 34 kalori
·         6,7 gram karbohidrat
·         2,6 gram serat
·         1 gram lemak
·         60 mg kalsium
·         16 mg fosfor
·         1 mg zat besi
·         650,6 mg kalium
·         47 mg natrium

Tidak heran ya Ibuku bersikeras menanamnya di halaman depan rumah. Meski ukuran pohonnya cukup tinggi dan pertumbuhannya banyak memakan tempat, tapi sebanding dengan manfaat yang keluarga kami dapat manfaatkan.


Hutan kecil kami di rumah

Yap, beruntung di rumah kami memiliki halaman depan dan samping yang cukup luas. Ibaratnya ini adalah hutan kecil kami di rumah. Banyak sekali manfaat yang kami dapat dari hutan kecil kami ini. Selain kecombrang, kami juga memiliki tanaman daun kelor, daun katuk, belimbing wuluh, dan tanaman cabai. Di kelompok buah-buahan juga ada mangga, pisang, belimbing, dan jambu darsono. Selain itu masih ada berbagai macam aneka toga koleksi Ibuku.
Halaman rumah kami ini ibaratnya hutan kecil kami di rumah. Hutan disini maksudnya adalah hutan sebagai sumber makanan sehari-hari. Apabila sedang malas berbelanja sayur, ya tinggal pilih saja sayur di halaman, mau makan sayur apa hari ini. Jika sedang musim berbuah, aneka buah juga menunggu untuk dipetik, bahkan bisa dibagi-bagi ke tetangga.

Sejalan dengan misi WALHI dalam kompetisi blog bersama Blogger Perempuan Network, kita semua perlu diingatkan untuk kembali ke bahan makanan alami dari hutan Indonesia. Hutan Indonesia sangat kaya akan aneka rupa tanaman untuk sumber pangan, dan jangan lupa, juga untuk obat-obatan. Hindari bahan pengawet dan bahan pewarna buatan, karena sesungguhnya alam telah menyediakan semuanya buat kita. Tugas kita adalah memanfaatkan potensi ini dan menjaganya agar hutan tetap terpelihara hingga anak cucu kita kelak.



Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Forest Cuisine Walhi dan Blogger Perempuan Network.

                                       


Sumber referensi:

Comments

  1. Eiih aku malah baru tau kalau itu tanaman namanya kecombrang ehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah harus dicoba dalam masakan, mbak. Untuk menambah kosakata(rasa) dalam makan-makan :D

      Delete
  2. Sebagai orang Batak, daun ubi tumbuk mah udh kayak menu wajib di rumah :D. Pas msh tinggal di Aceh , mama slalu bikin ini, dan aku yg duluny susah makan sayur, cuma mau makan daun ubi tumbuk ini aja :D. Makanya hampir tiap HR dimasak mama. Kecombrang pasti pake mba. Cm Ama mama ditambah juga Ama leunca dan udang. Jd LBH gurih. Leunca yg sepet cocok disandingkan Ama sayur ubi tumbuknya.

    Aku bakal coba resepmu deh. Sjk pindah ke JKT jujur aja aku baru makan ini kalo mama sedang datang k JKT :p. Mau masak sendiri nth Napa ga semangat hahahahaha.

    Tp kayaknya resep ini memang hrs aku save sih. Supaya kalo mama ga ada, setidaknya aku msh bisa bikin sendiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe cobain kak, resep ibuku ini tergolong mudah. Aku aja bisa *congkak 😅😅

      Klo di rumahku kadang ditambah leunca dan teri atau ikan asin. Tp aku pribadi lebih suka kecombrang aja sih. Leunca gak memberi tambahan rasa, hanya tambahan di tekstur saja.

      Delete
  3. Dulu inget banget, di halaman rumah tetangga ada "Bunga Kecombrang" ini. Lihatnya kok bagus dan indah gitu. Udah gede baru tahu kalo itu salah satu tanaman yang bisa dimakan, baik sebagai lalapan maupun diolah. Kandungan juga sangat bagus untuk tubuh ya Mba. Thank you for sharing Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, masyarakat Sunda kayaknya banyak nih nanam kecombrang di lingkungannya. Ternyata bukan cuma punya nilai estetika juga nilai rasa masakan yang aduhai lezatnya.

      Delete
    2. Iyaa kadang kita perlu ya mengenal tanaman2 di sekitar kita. Kalo bermanfaat kan bisa dipakai dk keluarga kita, jadi gak mubazir

      Delete
  4. Iya.. sayur ubi tumbuk juga biasa kami buat. Orang sulawesi suka banget. Hanya saja kami tidak pernah masukkan kecombrang sebagai bumbu tambahan. Penasaran dech dengan rasanya kalau ditambah kecombrang. Belum lagi manfaat kecombrang bagi tubuh. Perlu dicoba tuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah betulan ya Kak. Aku belum pernah sih cobain versi sayur tumbuk di Sulawesi. Apakah resepnya kita samaan?

      Delete
  5. Aku 3 tahun di Medan, Entahlah belum pernah nyobain kecombrang ini. Karena aroma tetangga masak saya kurang bersahabat dengan indra pembau saya. Cuma jujur aku suka dengan warna kecomrang ini apalagi kalau dia mekar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe klo yg gak biasa mgkin kurang cocok ya mbak dengan aromanya. Bisa dicoba sih mbak resepnya, biar gak pinisirin hehehe

      Delete
  6. Pengen nanam kecombrang deh, sayur daun ubi juga aku sering makan, enak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ternyata sudah banyak yang mengenal sayur ubi tumbuk ya? Seru sekali dunia kuliner Indonesia nih, kudunya bisa dibuat kopdar kuliner blogger 😎😎

      Delete
  7. Belum pernah masak dengan kecombrang sebagai bumbu tambahan, jadi pengen nanem di halaman depan. Kira-kira itu kecombrang susah berbunga/berbuah kenapa ya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih jadi misteri sih mbak hehehe sudah rajin dikasih air beras, panas matahari juga cukup, entah apa yg merasukinya...

      Delete
  8. Kalo di Medan namanya kincung mba.
    Dan kami masak daun ubi tumbukbpake dua duanya, kincung dan sereh hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan kincungnya dihaluskan bersama daun ubinya, gak hanya dimemarkan saja

      Delete
    2. Nah itu kak yg aku cerita, sepertinya resep ibuku berbeda dengan yang beredar di coo*pad dan web masak lainnya. Karena yg kukenal sejak kecil masakan ibuku, ya resep inilah juaranya 😄

      Delete
  9. Saya suka sayur daun ubi, apalagi yang daunnya masih mudah, nggak keras kayak di warung padang hahahaha.
    Kalau kecombrang, kayaknya saya belom pernah makan deh, atau udah pernah tapi saya nggak ngeh kali ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Surabaya ini saya juga jarang bgt sih mbak nemuin masakan dengan kecombrang. Mungkin kurang familiar aja kali ya. Yg terbaru saya cobain sambal kecombrang di geprek ben*u

      Delete
  10. Aku pribadi belum pernah coba memasak pakai kecombrang. Teman-teman di Bogor sini sudah biasa banget masak dicampurin kecombrang. Ada yang dijadikan campuran sambal atau memasak ikan. Wah, jadi kepengen cobain juga. Apalagi kecombrang memberikan sensasi berbagai macam rasa ke dalam masakan, yaaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, klo yg hobi masak langsung deh terinspirasi pengen coba2 bikin ya

      Selamat mencoba ya mbakk 😉😉

      Delete
  11. Beberapa kali baca postingan ulasan masak kecombrang, sumpah jadi penasaran banget nie aku. Dah kayak ngidam. Sayangnya di Surabaya belum pernah ketemu ama bunga ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mbak, saya besar di Surabaya nih. Di pasar juga gak pernah kelihatan, makanya ibuku sampe belain tanem di di halaman sendiri krn demandnya tinggi hehehe

      Delete
  12. Ternyata kecombrang nutrisinya lumayan juga ya. Baru nge loh saya. Padahal memang biasa, kecombang ini ada di pekarangan rumah (kalau lihat foto gambarnya). Soalnya selama ini ga tahu juga, kalau kecombrang bentuknya kayak gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sayang banget Bang kalo gak dipake. Banyak lo manfaatnya..

      Delete
  13. saya juga suka makan masakan yang ada kecombrangnya, apalagi nasi kecombrang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mbak, aku pernah cobain nasgor kecombrang pas liburan ke Tangerang. Enak bgt ternyata yaaa bikin nagih

      Delete
  14. Wow.. sayut daun ubi tumbuk. Itu favorit saya, Mbak kartika. Apalagi dicampur ikan teri atau disantap dengan ikan asin dan sambal terasi hahaha.
    Nah, kalau kecombrang, saya jarang makan. paling nyobain kalau pas makan pecal yang ada kecombrangnya hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantab mas. Pake sambel terasi dan tempe goreng aja sudah bahagia. Gak butuh yang lain deh

      Delete
  15. Zaman sering mudik ke kampung halaman nenekku dulu seringnya kecombrang dibikin campuran pecel mbak hehe :D Trus adekku suka komen rasanya kek ada sabun2nya haha. Tapi ya tetep dimakan krn enak.
    Btw menu dengan campuran kecombrang saat ini lagi heits gtu lho di bbrp resto tradisional, kek punya Ussy, punya Lola Amaria dll, cukup populer pokoknya menu yang ada kecombrangnya krn dirasa unik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah mbak, sekarang sudah banyak kreasi masakan memakai kecombranr. Aneka sambal, nasi goreng, ayam goreng, dan sayur2an juga, Keren ya kalau bahan-bahan lokal khas Indonesia bisa berjaya di negeri sendiri

      Delete
  16. Sering banget ngelihat tanaman ini, tetapi belum pernah tau rasanya ketika menjadi makanan 😂 karena jarang ada yang masak kecombrang

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe punya tanaman di rumah kah? nah mungkin bisa diajukan ke Ibu untuk coba dimasak :)

      Delete
  17. Ngehits banget emang nih Gulai daun ubi tumbuk. Jadi ngiler liat fotonya. Kl di medan biasanya pasangannya ikan teri main bola alias sambel teri Medan hehehe.. Dijamin nambahhhh makannya

    ReplyDelete
  18. Kecombrang atau biasa disebut juga kincung memang oke banget untuk dijadikan bahan masakan. Aromanya yang khas membuat masakan jadi lebih enak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kincung ini sebutan di Medan ya kak? Ibuku juga sering nyebut kincung hehehe

      Delete
  19. Aku pikir itu juga sayur bobor cuma penamaannya berbeda, ternyata cara masaknya juga beda hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar kan ya, beda bumbunya sama sayur bobor :D

      Delete
  20. Wah, kalau ditumbuk gini jadi lebih cepat matang dan tak perlu 2x rebus, ya.

    Saya paling suka bobor daun singkong, tapi suka males memasaknya lama. Enaknya sih, bisa ambil gratis di kebun tetangga.
    Mau coba dengan cara ditumbuk, aaah...

    ReplyDelete
  21. Baru tahu lho, kalau Kecombrang manfaatnya banyak banget. Tahunya emang buat penyegar makanan, kayak rujak, kalau pun sakit, dulu waktu kecil kalau panas dikasih kecombrang juga. Keren emang hutan Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sejujurnya aku malah belum pernah makan rujak kecombrang lho, jadi pinisirin :D

      Delete
  22. Sayur daun ubi tuh enaaak banget yaa allah. Dan ternyata bisa ngobatin keluhan kesemutan. Tapi sayangnya udah jarang banget di sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. jarang kak, harus bikin sendiri mah aku hehehe kagak ada yang jual :')

      Delete
  23. Sungguh sangat penasaran dengan si kecombrang ini 😭 kalau liat olahan yang ada kecombrang nya selalu ngiler liatnya. Sayang banget di sini ga ada.. 😣

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sama mbak, aku di Surabaya juga susah nemukan di pasar. Makanya dibelain nanem sendiri hehehe

      Delete
  24. Wah senangnya bisa nanam kecombrang, saya juga suka untuk nasi goreng atau sambal
    Top markotop deh

    ReplyDelete
  25. Wahhh aku baru tau bunga itu bisa dimakan dan namanya kecombrang. Penasaran sama rasanya. Kaya gimana yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. rasanya kecut, sepet, seger begitu deh, bisa dibayangin kalo disambel uenak banget kann

      Delete
  26. Kecombrang paling suka kalau dibuat sambal. Dicocol pada ikan bakar, wuih seger dan enak sekali. Dijamin makan nambah dan nambah lagi....

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngabisin nasi putih banget yaaa Mbak,, langsung rencana diet lepas lagi wkwkwk

      Delete
  27. Waktu kecil, aku gak suka dengan kecombrang ini. Rasanya aneh. Eh tapi sekarang, malah jadi suka. Rasa uniknya khas banget. Bikin makanan jadi beda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos yaa, aku juga suka banget, malah pingin kreasi di masakan lainnya

      Delete
  28. Kecombrang pernah rasain kalau makna rujak, kadang ada rujak yang pakai kecombrang. kalau dimasak saya belum pernah nyobain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuuu dicoba mbak resep aku hehehe.. enak lhoo

      Delete
  29. Oooh, ini pohon kecombrang seperti laos ya. Tapi batangnya agak merah gitu. Baru tahu saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul kak, sekilas memang mirip laos/lengkuas ya, tapi warnanya lebih cantek

      Delete
  30. Terus terang, aku baru tahu soal kecombrang pas baca artikel ini..
    Lihat langsung aja blm pernah apalagi makan, hehe..

    Banyak ya pilihan bahan pangan itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, Indonesia ini kaya sekali dengan sumber makanannya, keren ya, peer kita untuk menjaga untuk anak cucu kita kelak

      Delete
  31. Makanya agak aneh pas baca daun ubi.. Hihihi.. Aku familiarnya daun singkong. Ternyata honje manfaatnya bagus banget ya. Belum pernah nyoba, mau nyari ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi istilah daun ubi menyadur dari habitat aslinya mbak :D

      Delete
  32. kalau aku kurang suka dengan kecombrang, baunya bagiku bikin enek, aneh ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan tiap orang beda2 mbak seleranya hihi kayak aku gak mau banget makan lele, takut sm mukanya wkwkwk

      Delete
  33. Kalau saya baru sekali makan kecombrang, Sulit di Malang cari bunga ini.
    Waktu itu di oseng pedas, dan gak mau ketinggalan
    Langsung saya buatkan Vlog Resep Kecombrang versi kami

    Mampir yah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mampir, wah enak sekali Mbak kalau liihat dari videonya. Kapan-kapan deh aku coba di rumah

      Delete
  34. Di tempatku nggak ada kuliner daun singkong tumbuk. Adanya dipotong, atau malah dibiarin utuh😀.

    Ngomong-ngomong, pohon kecombrang mirip dengan pohon Laos ya...

    Kecombrang ditempatku juga langka mb,,,nggak ada yang nanam, nggak ada yang jual. Mungkin memang nggak cocok iklim nya...

    ReplyDelete
  35. Aku pernah makan kecombrang mba..pas beli pecel di goa Jatijajar. Itu pertama aku makan bunga kecombrang. Mungkin karena ga terbiasa..aku ngerasa aromanya kayak sirih ya mba.

    Ternyata bnyk juga ya manfaatnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW 😊

Popular posts from this blog

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

Menikmati sistem transportasi di Jakarta, sudah keren banget!