Yang Baru di #kartikatur
Mulai bulan Desember ini, aku
membuat satu label baru di blog #kartikatur. Nama labelnya #tuturfiksi karena
sedang mencoba menantang diri sendiri untuk belajar menulis fiksi.
Sebenarnya sejak dulu sudah suka
baca cerita fiksi. Dulu waktu abege sempat suka juga bikin cerpen sih, apalagi
kalau habis patah hati πππ
Semenjak ngeblog sering ketemu
beberapa teman blogger yang konsisten menulis (katanya) fiksi di blognya. Sebut
saja Bunga, eh maksudnya Mas
Agus dan Mas Dodo,
yang aku nikmati betul membaca cerpen-cerpennya.
Nah, beberapa bulan lalu aku sempat
mengikuti sesi di WAG untuk bedah buku. Menarik sekali mendengar pengalaman
para novelis dan cerpenis yang bercerita tentang pengalaman mereka menulis
cerita fiksi. Ada banyak banget tips dari mereka yang menurutku bisa diterapkan
buatku pribadi. Aku jadi ingin mencoba lagi. Jujur selama ini aku sedikit malas
menulis fiksi karena merasa tidak mampu. Aku merasa sulit menulis cerita fiksi,
karena buatku bercerita tentang khayalan yang bisa mengikat pembaca hingga
akhir cerita itu memiliki kesulitan dengan level yang berbeda.
Di blog ini, yang aku ceritakan
adalah pengalaman pribadiku. Aku mengalami sendiri kejadiannya, aku punya
foto-fotonya, yang kemudian aku ceritakan dengan gaya bercerita “aku”. Gampangnya,
sebodo lah ada yang mau baca. Yang penting kata-kata di kepala ini harus
dikeluarkan hahaha. Meski tetap sih, proses self
editing-nya cukup panjang (halah!), biar enak buat dibaca khalayak gitu huehuehue.
Untungnya teman-teman blogger pada baik deh mau mampir dan baca, bahkan
menyempatkan untuk berkomentar, terima kasih gaes πππ
Cerita fiksi, penulisnya harus
punya khayalan yang harus di”jahit”. Logika bercerita harus ada, karena pembaca
tahu kalau ngayalnya kebangetan ini mah hahaha. Selain itu, mengikat pembaca
dari awal hingga akhir cerita juga bakal jadi pe-er banget. Susahlah pokoknya
menurut aku!
Aku sendiri, kalau membaca cerpen,
dua paragraf pertama kurang menarik sudah kutinggal. Kalau novel, bab pertama
tidak bisa bikin bertahan, pasti akan kututup dan babay. Karena ini juga, aku
jadi keder untuk memulai menulis cerita fiksi.
Tapi itu dulu. Sekarang aku
memberanikan diri untuk memulainya, dan bertaruh langsung dengan dipublikasikan
di blog ini.
Harapannya selalu sama, semoga
konsisten seterusnya πππ
Yaaay selamat atas label barunya, Kak Tika π€
ReplyDeleteSemoga bisa segera terbit tulisan fiksi pertamanya ya! Semangkaaaa eh semangattt ππͺπ»
Liaaa makasih yaa, hahaha wadudu ini terlalu cepat buat akuh (^_^), diaminin aja deh yaaa, semangat juga buat Lia buat semua rencana2nya :))
DeleteMba Tikaa, aku baru main ke sini lagi huhu.. Eh disambut ada label baru. Asiiik yang nulis-nulis cerpen nambah niiih..
ReplyDeleteHihihi welcome back! Iyaa makasih yaa, jadi makin semakin semangat nih yaa klo banyak temennya π€ π€
DeleteWoooow selamat untuk label barunya mba ππ
ReplyDeleteSemoga semakin semangat untuk berkarya, hihihi, jadi nggak sabar mau baca cerita fiksinya π Ditunggu, mba π₯³
Makasih mba Eno. Selain buat penyemangat diri, semoga yang baca juga suka deh πͺπͺπ€ π€
DeleteAsekk.... Ditunggu cerita tuturfiksi nya mbak.
ReplyDeleteBtw, aku baru tahu loh istilah tuturfiksi ini hehehee
Itu istilah di blog ini aja Do, labelnya kubuat dengan mengandung tutur, ada tuturfilm tentang film yang kutonton, tuturbuku tentang buku yang kubaca, tuturjajan tentang makanan yang kumakan/masak, dan tuturjalan tentang destinasi wisata yang sudah kudatangi. Yang terbaru ini tuturfiksi, begitu lho Do :D
DeleteNice blog yoou have
ReplyDeleteThank you for visiting :)
Delete