Day 5: Tentang Sosial Media

pixabay.com/lobostudiohamburg


Buat aku media sosial itu lebih banyak sisi baiknya daripada sisi buruknya. Yah tapi tentu saja seperti semua hal di dunia ini, selalu ada sisi baik dan sisi buruk atas segala sesuatu. Semua tergantung kita, bagaimana memanfaatkan media sosial seoptimal mungkin.


Dulu, ya dulu banget... 

ketika jaman Facebook baru muncul, rasanya pasang status itu segalanya. Mungkin juga karena faktor usia masih labil dan butuh perhatian ya hahaha. Jumlah like itu maha penting. Sepenting bilang ke teman-teman untuk “like statusku donggg” :’)) Ah sungguh kumalu kalau ingat jaman-jaman itu.

Penting gitu untuk mengabarkan ke semua orang kita lagi ngapain, dimana, dan sama siapa. Karena ke-eksis-an adalah hal yang absolut untuk dipunya. Aku ada karena teman-temanku menyukaiku dan aku diakui ada. Hayo ngaku, bener kan?! 😀




Jaman baru ikutan Instagram juga sama saja. Saat liburan pun lebih sibuk untuk berfoto-foto demi mendapatkan foto keren untuk  diunggah. Liburannya sendiri terlewatkan begitu saja, karena berlibur bukan sekedar mencari hiburan, tapi juga untuk menunjukkan eksistensi (ini yang bener ya haha, paragraf diatas sudah terlanjur 😋).


Kini...

Lagi-lagi karena faktor usia, hal-hal tersebut tidak lagi terlalu penting.

Mengabadikan momen liburan tentu penting untuk dokumentasi, tapi selalu kuingatkan diriku untuk kembali ke tujuan awal berlibur. Apalagi jika kita berlibur bersama orang-orang tersayang. Momen liburan bersama harus benar-benar dimanfaatkan untuk ngobrol, bercengkrama, menghabiskan  waktu bersama, yang semakin jarang bisa kita lakukan.

Update status juga tidak lagi menarik buat aku. Seringkali aku malah rindu masa-masa dimana aku bisa berada dimana saja tanpa teman-teman tahu. Hahaha agak aneh ya. Biarlah, aku rasa semakin bertambah umur aku memilih semakin menjadi diri sendiri saja: menjadi introvert sejati. Yang terpenting hatiku bahagia, dan tentu saja tidak mengganggu orang lain.

Saat ini sosial mediaku yang paling aktif adalah Instagram. Awalnya aku menyukai aplikasi ini karena lebih banyak gambar daripada tulisan. So refreshing!. Tapi semakin kesini, agaknya keberadaan instagram mulai bergeser ke gambar dan tulisan juga ya. Menurutku ini ke arah yang lebih baik juga sih, karena semua informasi bisa aku dapat di Instagram.

Bahkan aku semakin mengenal dunia tulis menulis ya berkat Instagram. Bertemu komunitas Blogger Perempuan Network dan 30 hari bercerita, dua komunitas yang kini aku berada, pun di instagram.




Banyak sekali info-info lomba atau event menulis yang kudapat. Aku semakin bersemangat karena bertemu dengan banyak orang yang juga menyukai menulis. Dan hebatnya lagi, mengenal orang-orang baru, dari berbagai kalangan dan usia, yang karya-karyanya sangat bagus. Sungguh aku merasa beruntung bisa sempat merasakan “kemewahan” ini, dimana informasi begitu mudah didapat karena ada internet dalam genggamanku.

Nah kembali ke sisi baik dan buruk tadi, semua kembali ke kita kok bagaimana memanfaatkan sosial media. Seharusnya teknologi memang membawa hal positif karena kita manusia yang menentukan, bukan sebaliknya, kita yang diperbudak oleh teknologi. 

Comments

  1. It's nice to have the mature awareness of the good and bad. Look forward to read more of your journeys! 🌹

    ReplyDelete

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW 😊

Popular posts from this blog

Kecombrang, Pemilik Aroma Segar Dan Rasa Khas Dari Hutan Indonesia

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

Menikmati sistem transportasi di Jakarta, sudah keren banget!