Another Self-Love Story, Promises to Myself

Aku menemukan video ini tanpa sengaja. Aku rasa semesta sengaja mempertemukan kami hari ini. Belakangan, hari-hari terasa berat. Setelah lebaran yang sepi, kesibukan bekerja dimulai lagi. Beberapa proyek menulis yang gagal membuat nyaliku ciut. Banyak hal yang terjadi tidak sesuai harapan. Aku butuh sesuatu yang mencerahkan moodku.

Video ini sebenarnya bercerita soal menyayangi diri -love yourself. Perihal ini sebenarnya bukanlah barang baru. Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahaminya, namun memang seringkali harus diingatkan, lagi dan lagi. 




Video ini menurutku menarik karena bercerita dari sisi yang berbeda. Sudah begitu banyak teori yang kubaca agar bisa lebih menyayangi diri sendiri. Tapi tidak banyak yang benar-benar menjelaskan bagaimana praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.  

Penceritanya, Tracy McMillan, berkisah bahwa menyayangi diri sendiri bisa dimulai dengan menikahi diri sendiri. Kenapa harus menikah? Karena menyayangi diri sendiri itu komitmennya jangka panjang, seumur hidup, konsep yang hampir sama seperti menikah.

Diri kita ini, harus kita bersamai seumur hidup kita, selama hayat masih dikandung badan. Suka atau tidak suka. Dengan menggunakan pendekatan menikah, kita juga bisa menggunakan janji pernikahan yang sama, kepada diri kita.

Janji pernikahan ini aku ketahui dari film-film romantis kesukaanku, hehehe. Biasanya diucapkan ketika menikah di depan Tuhan. Ini penting, karena mencintai diri sendiri juga bukti bahwa kita mensyukuri yang Tuhan berikan pada kita, ya tho.

(bahasanya aku pertahankan dalam bahasa Inggris, agar terasa lebih khidmat)

 

For richer or poorer

Apapun kondisiku saat ini, lagi banyak duit atau sedang bokek, aku akan selalu menyayangi diriku.

Ketika hidup sedang berjalan baik, mudah untuk mengatakan aku menyukai diriku di cermin. Ketika sukses mendapat proyek menulis, cinta terbalas oleh mas crush, kulit lagi mulus tidak jerawatan, lagi kurusan, oh indahnya dunia. Pakai baju apa saja rasanya cantik. Aku melenggang pergi dengan percaya diri. Aku mencintai diriku yang sedang sukses ini.

Tapi, ketika kesulitan datang, kadang aku lupa. Saat gagal dalam ujian,  ketika jerawatan, ketika salah bicara saat presentasi, dan banyak hal lainnya yang terjadi tidak sesuai ekspektasi, aku lupa menyukai diriku. Aku tidak percaya diri lagi, aku menyalahkan diriku, dan banyak lagi hal kejam lain yang kulakukan pada diriku sendiri.

Sebenarnya tidak ada yang bisa kulakukan untuk menghindari diriku sendiri. Aku harus bertahan dengan keadaanku hari ini. Apapun kondisi yang sedang kualami detik ini, aku harus menerimanya, dan tidak masalah, aku akan tetap menyayangi diriku.


Baca juga: Reply 1988 Episode 1, Kebersamaan di Ssangmun-dong

 

For better or worse

Apapun kondisiku saat ini, sedang untung atau sedang buntung, aku akan selalu menyayangi diriku.

Berat badan sedang naik 1 kg, celana dan baju jadi kesempitan. Atau aku mencintai orang yang salah, lalu membuat kekacauan dalam hidupku,  ditambah bertengkar dengan Ibuku, atau kebodohan lain yang kulakukan, hmm, aku tetap harus bersama diriku.

Apapun yang sedang terjadi dalam hidupku hari ini, tidak bisa tidak harus kuhadapi, bersama diriku. Jadi berhenti menyalahkan diri sendiri. Berikan pelukan padanya, dan katakan apapun yang terjadi, kita akan selalu bersama.

 

In sickness and health

Aku akan akan selalu bersama diriku, meski sedang sehat ataupun sakit.

Aku akan menemani saat diriku menangis, memegang tanganku dalam penghiburan, mendengarkan keluh kesahku, dan memberikan kenyamanan pada diriku sendiri. Aku bisa diandalkan untuk menjadi suporter terbesar untuk diriku.

 


Mungkin udah banyak yang tahu soal ini, tapi bagiku video ini mind blowing sih. A nice reminder to myself! Have fun watching ya!

Comments

  1. Bagi kita yang mainstream agak janggal ya konsep menikahi diri sendiri. Tetapi suka ada narasi, kalo dengan itu kita bahagia kenapa harus dengerin orang hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itu salah satu resep bahagia Bang. Berhenti dengarkan orang lain, yang penting mah kita hepi2 saja :D

      Delete
  2. ibarat pepatah, sebelum mencintai orang lain cintai diri sendiri dulu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, buatku pribadi, sudah tahu teorinya, praktiknya harus sering diingatkan lagi :(

      Delete
    2. inilah pentingnya follow sosmed influencer motivasi dan saling mengingatkan sesama blogger ya , hehehe

      Delete
    3. Hahaha sosmed influencer motivasi ๐Ÿ˜… aku aminin aja deh wkwkwk

      Delete
  3. Masih harus terus diingatkan untuk mencintai diri sendiri, saya pun begitu. Ada aja hal yang bikin insecure, ada aja yang berasa salah, jadi gampang badmood. Kalau udah gitu cara biar lebih tenang biasanya saya bakal nulis di buku, curhat ke Allah atau kadang malah kebanyakan makan๐Ÿ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, utek2 hal yang disukai, biar semangat dan gak sedih lagi ๐Ÿ˜‰

      Delete
  4. Mencintai diri sendiri ini masih sulit juga dilakukan. Ada aja yg bikin diri ini kelihatan ga pantas, ga ada apa2ny. Ada apany juga bukan suatu yang yisa dibanggakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi patut dicoba lho Mbak. Kalau memang kita merasa kurang, kita sudah berada di jalur yang benar, karena kita bisa memperbaiki diri. Tapi selalu ingat, apapun yang terjadi, aku akan tetap sayang. Gagal itu biasa, besok bisa dicoba lagi. Yuk semangat terus, yuk :)

      Delete
    2. Iya ya ner uga. Berdamai sama diri sendiri juga perlu. Yang penting diri ini udah mencoba mengerahkan usahanya maksimalnya. Trims mbak :)

      Delete

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW ๐Ÿ˜Š

Popular posts from this blog

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

[REVIEW BUKU] My Sister’s Keeper by Jodi Picoult

Menyambut Hari Tua dengan Memiiliki Asuransi Berbalut Investasi