2020, One of My Best Year
Seperti biasa, memasuki bulan Desember
artinya memasuki masa-masa kegalauan. Menjelang akhir tahun membuatku mengingat
apa saja yang sudah aku kerjakan tahun ini.
Tentunya corona bisa jadi alasan
utama kenapa banyak rencana di tahun ini tertunda, bahkan dibatalkan. Banyak
alasan untuk mengeluh di tahun ini. Banyak sekali.
Tapi melihat kembali daftar
resolusi yang kubuat di akhir tahun 2019 kemarin, ya ampun, aku sungguh tersenyum
membacanya. Banyak sekai hal-hal baru yang kudapatkan di tahun ini, yang tidak
ada di dalam daftar resolusiku. Meski banyak sekali yang bisa dikeluhkan,
sesungguhnya lebih banyak lagi yang bisa kusyukuri πππ
Lebih dekat dengan orang tua
Karena corona hampir semua
aktivitas di luar rumah berkurang. Tadinya aku kerja dari pagi sampai sore,
baru bertemu dengan orang tua di malam hari. Belum lagi di akhir minggu ada
acara traveling bersama kawan.
Praktis beraktivitas bersama orang tua minim sekali.
Semenjak “everything from home”,
kami semua berkumpul di rumah dari pagi ke pagi lagi. Sudah mulai bosan sih,
hahaha, tapi aku akan merindukan masa-masa ini kelak.
Rasanya terakhir kali seperti ini
waktu aku masih kecil atau sekolah dulu. Beranjak dewasa aku sibuk dengan
aktivitasku sendiri, jarang sekali bisa berkumpul di rumah dalam waktu yang
lama. Kini, berkat corona, aku dan Ibu sering menghabiskan waktu bersama.
Saling bercerita, masak bersama, berkebun bersama, dan tidak lupa berdebat lebih sering, tentu saja hahaha. Tapi aku sangat menikmati masa-masa ini. Entah apa yang akan terjadi
setelah ini, yang jelas aku tidak mengeluh soal ini. Aku bersyukur mengalami
masa-masa “from home” ini.
Lebih sayang dengan diri sendiri
Karena “everything from home”,
aku punya banyak waktu untuk memikirkan diriku sendiri. Memikirkan ulang apa
yang kumau. Mendengarkan tubuhku. Mencari cara-cara baru untuk merasa lebih
bahagia.
Aku membuat target-target pribadi
baru. Membuang hal-hal toksik di sekitarku. Fokus pada diri sendiri, dan hanya yang
penting buat hidupku.
Aku menerapkan gaya hidup yang
lebih sehat. Mengatur makanan yang dikonsumsi, mengubah jadwal tidur, dan
memperbanyak olahraga.
Aku menemukan cara baru untuk
bekerja lebih efektif di rumah. Mengatur waktu lebih baik, membuat sudut
bekerja yang nyaman, dan hasilnya bisa bekerja dengan lebih fokus.
Aku kurangi hal-hal yang
meribetkan diriku, hidup dengan lebih simpel membuatku lebih bahagia ternyata πππ
Belajar skill baru
Tahun ini aku banyak belajar hal
baru. Karena “everything from home”, aku banyak mengulik hal baru yang
dulu-dulu belum sempat disenggol (#alasan). Aku belajar menjadi kontributor
lepas di media daring, menjadi penulis naskah di sebuah kanal youtube, menjadi ghost writer, main saham, dan yang
paling ngehits belajar masak sih, hahaha.
Serius, sesungguhnya aku tidak
tertarik soal masak memasak ini. Tapi karena banyak di rumah, pengen makan yang
lebih sehat, jadinya harus masak sendiri. Dan setelah belajar, aku semakin
yakin passion-ku bukan di sini hihihi.
Masak seperlunya, dan sesederhana
mungkin. Setelah itu aku bisa mengerjakan passion-ku
yang lain πππ
Belajar berserah kepada Tuhan
Selama ini aku sering sekali
bilang bahwa aku berserah pada-Nya. Aku usahakan dengan sungguh-sungguh hal-hal
yang kuinginkan, lalu dalam doa kubilang bahwa aku berserah pada-Nya, karena aku
yakin itu yang terbaik.
Itu di mulut.
Di hati dan pikiranku, aku masih
sering protes. Kenapa begini, kenapa begitu. Bertanya tentang kapan, kapan, dan
kapan.
Gak konsisten kan?! Sedikit
sombong, mungkin? π’π’π’
Tahun ini aku belajar bahwa
sehebat manusia merencanakan, masih ada celah untuk kejadian yang berbeda.
Begitu pula sebaliknya, selalu ada harapan, bahkan di titik penghabisan. Selalu
ada kemungkinan akan perubahan. Entah itu kejutan manis buatku, atau kuanggap sebuah
ketidakberuntungan (karena ketidaktahuanku).
Pada akhirnya, aku menyadari
bahwa semua yang terjadi di dalam hidupku adalah yang terbaik buatku. Aku telah
menemukan “kesadaran”, bahwa AKU SELALU MENDAPATKAN HAL-HAL YANG MEMANG
KUBUTUHKAN.
Yang kuinginkan?
Mungkin datang lebih cepat tanpa
kuduga, atau lebih lama dari yang kuharapkan.
Dan ketika aku flash back ke masa lalu, banyak sekali yang Tuhan beri buat aku. Teramat banyak. πππ
HAL-HAL YANG BENAR-BENAR KUINGINKAN.
Yang tidak kudapatkan, aku rasa semua karena aku memang kurang sungguh-sungguh mengusahakannya.
Atau memang bukan buat aku.
***
Tahun ini tinggal beberapa hari
lagi. Aku masih belum tahu apa yang akan terjadi hingga akhir tahun nanti. Beberapa
agenda masih berjalan, beberapa rencana masih aku upayakan, tapi aku sadar
sesadar-sadarnya bahwa tugasku hanya berusaha semaksimal mungkin. Yang bisa
kulakukan sebagai manusia, akan kukerjakan sebaik-baiknya, sekeras-kerasnya. Jika
memang buat aku, jalannya akan mulus dan mudah. Jika bukan buat aku, it’s okay,
at least I have tried my best πππ
Tahun ini adalah tahun yang cukup berat
untuk kujalani. Tapi lihat, aku berhasil sampai di sini, hari ini. Dengan
tersenyum.
Tahun ini bukan yang terburuk.
Bahkan aku bisa bilang, buatku tahun ini adalah salah satu yang terbaik!
Aaahh baca tulisan ini kok jadi tertemplak ya.. disaat semua orang bilang 2020 adalah tahun yang buruk karena pandemi ini.. justru penulis mengingatkan bahwa segala sesuatu itu baik jika kita memandangnya dengan baik..betul banget kita harus memperbanyak rasa syukur kita dan belajar menghitung "berkat" yang kita sudah terima.. maka saat itu kita disadarkan bahwa kita sudah sangat berkelimpahan.. luv this
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca ya :) Semoga tahun depan lebih ceria buat kita semua, aminn...
DeleteThis post warms my heart mba Kartika ππ
ReplyDeleteJadi diajak melihat hal-hal kecil yang ada di hidup saya dan bisa saya syukuri meski banyak rencana besar yang digagalkan keadaan. Terima kasih sudah berbagi tulisan yang sangat menyenangkan untuk dibaca. Semoga mba Kartika bisa menutup tahun dengan senyuman π₯³
Terima kasih juga sudah membaca Mba Eno :))
DeleteSemoga tahun depan lebih cerah ceria, dan kita semua tetap semangat, yey!!
Tahun ini sepertinya kita diajak untuk lebih banyak bersyukur yah mbak.
ReplyDeleteMeski gak semua rencana terwujud tapi gak buruk-buruk amat. Seperti yang mbak tulis kita semua masih bertahan dan tersenyum.
Salam kenal mbak π
Halo Mba Yani, salam kenal juga :)
DeleteTerima kasih sudah membaca yaa.. iyaaa selalu ada alasan untuk tersenyum yaa, semangat (^o^)
What a nice writing, Kak Tika π
ReplyDeleteAku setuju dengan point-point di atas karena aku juga mengalaminya. Kecuali menambah skill baru, kayaknya aku belum nambah skill apa-apa selain skill "mager"ku yang meningkat π€£
Tapi di tahun ini, aku akui bahwa manusia benar-benar diingatkan kembali untuk lebih berserah kepada Tuhan atas hidup yang sedang dijalani saat ini karena kita benar-benar nggak tahu apa yang akan terjadi hari esok. Pandemi ini benar-benar pengingat bahwa manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang berkehendak.
Semoga tahun depan bisa menjadi awal yang baru dan yang lebih baik untuk kita semua ya, Kak ππ»
Happy holidays!
hahaha kalau soal skill mager jelas sudah ahli, gak usah kusebutkan lagi Lia :P
DeleteLho, menurut aku Lia sangat produktif menulis lho, rajin bener postingan blognya. Seminggu nggak dolan aja, aku sudah ketinggalan cerita deh,, lalu bingung mau baca yang mana yaaaa hahaha
Apapun yang kita capai tahun ini untuk survive itu sudah bagus banget lho.. Yang penting tetap semangat yaaaa :))
Happy holiday juga buat Lia, see you soon, xoxo
Aku juga lebih banyak belajar banyak hal di tahun ini kak. Masih banyak alasan untuk bersyukur di tengah pandemi. Dan tak terasa 2020 sudah berganti jadi 2021.
ReplyDeleteiyaa, kita harus semangat ya. Selamat tahun baru yaa!!
DeleteThere's a rainbow in every corner.
ReplyDeleteSelalu ada keindahan di balik segala duka dan lara. Yang diperlukan 'hanya sebatas' kemauan untuk membuka mata, hati, dan pikiran untuk segala kemungkinan.
Easy? Absolutely not.
Yesss,, kalau bisa begitu hidup lebih ringan ya kak :)
DeleteSelamat tahun baru dan semoga lebih semangat tahun ini, yey!
MAntepp nih mbak, banyak nambah skill baru, main saham, hingga jadi ghost writer.
ReplyDeleteBtw, ghost writer itu apaaan yak?
hahaha, ghost writer itu... banyak digoogle Doo,, ayoo dibaca sendiri yaaa :D
Deletebelajar skill baru kudu banget dilakukan di masa sekarang apalagi banyak waktu luang. Kalau aku sekarang lagi belajar tentang saham nih
ReplyDeleteYeyyy,, tos lah! Baru bener2 fokus belajar saham yang tahun 2020 kmrn, krn wfh banyak waktu luang π€ semangat2 belajarnya kita yaaa πππ
Deletemanusia tetep mempunyai target dalam pencapaian hidupnya dan untuk hasil akhirnya tetep diserahkan pada Allah ya mbak
ReplyDeleteaku setuju sekali kalau nggak semua muanya akan terwujud sesuai harapan kita, aku sendiri juga nggak bakalan menyangka kalau akhir tahun harus kehilangan bapak. ini bener bener diluar pikiranku sama sekali
dan sejak awal pandemi ini dan aku juga waktu itu diberlakukan WFH, waktu dirumah bisa dibilang lebih banyak dan jaranggg banget kluyuran, padahal biasanya cepet banget kalau disuruh klayapan :D
Turut berduka cita mbak, atas kehilangan Bapak. Semoga mbak dan keluarga terus diberi kekuatan, amin.
DeleteIya, memang terkadang kita harus lebih berdamai dengan keadaan. Kalau mengeluh terus nggak guna karena nggak bisa mengubah situasi juga, yekan? Setelah berdamai, rasaya lebih ringan, karena aku nggak harus memikirkan semuanya. Aku akan pikirkan bagianku saja sebagai manusia.
Semoga di 2021, situasi membaik dan kita tetap semangat selalu, yihaa!