Posts

Showing posts from June, 2020

Ini Tips Agar Saat Liburan Kamu Tetap Bugar dan Keren!

Image
instagram.com/sellypadi Hayoo, siapa yang sudah kangen berlibur? Aku, aku!!! Meski sudah banyak kota yang menerapkan masa transisi, bukan berarti kita bisa langsung lenggang kangkung santuy berlibur ya. Setiap protokol kesehatan tetap harus diperhatikan dan diterapkan. Demi apa? Demi kesehatan pribadi dan orang-orang tersayang di sekitar kita. Sebenarnya tips ini berlaku buat masa liburan yang mana saja, termasuk liburan new normal. Gak pengen kan, lagi liburan malah lemas, masuk angin, atau malah sakit gak bisa kemana-mana. Tips ini lebih ke pencegahan ya. kalau memang sudah terlanjur sakit, sebaiknya istirahat, kalau perlu ya periksa ke dokter. Yuk mariiii....   Jangan lewatkan sarapan Ini tips terpenting untuk memulai hari-hari berliburmu. Pilihan apapun sarapanmu, mau kopi aja, teh panas saja, atau ditambah makan roti, boleh banget, yang penting sarapan. Biasanya sih kalau lagi tidur di penginapan yang dapat fasilitas sarapan, aku gak akan melewatkan. Eman. Mesk

Bukan cuma Buat Komoditi di Televisi, Air Mata Memang Bisa Jadi Solusi Buat Banyak Hal

Image
pexels.com/burakkostak Membaca banyak artikel mengenai tren acara televisi maupun konten di Youtube yang menganggap air mata sebagai komoditi, saya jadi menyadari bahwa pada kenyataannya, air mata memang bisa menjadi solusi buat banyak hal. Banyak keajaiban terjadi dengan bantuan air mata. Contoh pertama nih, modus promosi jualan di twitter. Mulai dari jualan produk seperti kue kering, dan masakan rumahan, atau jualan jasa seperti karikatur komik dan edit video. Dengan mengedepankan kondisi yang sedang kurang beruntung, misalnya baru di PHK, atau sedang sakit keras, pokoknya yang mengundang rasa iba, baru setelahnya para penjual ini mempromosikan produk atau jasa yang dijualnya. Dengan harapan, kondisi yang disebutkan di awal bisa mengetuk hati para pemirsa tuips untuk membeli produk atau jasanya. Seperrtinya sukses, sih. Gak bisa nyalahin juga sih, mungkin sebagai pengusaha rintisan baru, mereka belum punya testimoni dari pelanggan, yekan? Apalagi buat membayar selebtwit buat e

[REVIEW BUKU] Gerhana Kembar by Clara Ng

Image
Ini kali kesekian aku membaca buku karya Clara Ng. Sejak awal mengenal karyanya aku sudah menaruh minat pada gayanya berkisah. Jadi untuk membaca novelnya yang lain lagi tidak akan membuatku ragu. Aku meminjam buku ini di aplikasi Ijak. Awalnya aku memilih novel ini karena dari sinopsisnya bercerita tentang seorang editor buku dan tentang kisah cinta, favoritku! Baru ketika mulai membaca kata pengantar dari Clara Ng, aku mengetahui bahwa sesungguhnya novel berjudul Gerhana Kembar ini berkisah tentang cinta sesama jenis khususnya tentang lesbian. Sangat jarang aku menemui novel yang berani mengangkat topik ini. Tentu saja aku semakin tertarik karena ingin mengetahui dari sudut pandang mana Clara Ng akan bercerita. Dan ternyata, dengan cerdiknya Clara Ng mengambil celah yang berbeda. Dengan alur maju-mundur, pembaca dibawa terbang ke atmosfer tahun 60-an, kemudian 80-an, lalu ke masa sekarang. Kisah ini dimulai dari kisah Diana sang nenek, lalu ke Eliza, putrinya, kemudian bers

Woi, Ini New Normal, Bukan Back to Normal!

Image
instagram.com/sellypadi 1043 kasus baru dalam satu hari. WOW. Kabar terkini covid-19 ini sesungguhnya tidak terlalu mengejutkan. Bukannya berharap ya, tapi dari hari ke hari memang menanjak terus angkanya. Tinggal menunggu waktu saja kapan akan menyentuh angka 1000 per hari. Dan kini, hari itu telah datang rupanya.    Tidak terlalu mengejutkan juga, karena sepertinya New Normal yang digadang-gadang sebagai kenormalan baru, lebih dianggap sebagai Back to Normal, kembali ke masa indah dulu. Tidak jelas apakah ini kesalahan dalam memahami istilah-istilah kerennya pemerintah, atau ini adalah sebuah bentuk optimisme bahwa semua akan kembali indah pada waktunya. Hmm~   Setiap aku pergi ke minimarket, banyak orang yang cuek tidak memakai masker. Anak-anak juga diajak ikut serta. Mereka cuek berlari-larian dan berteriak-teriak di dalam toko. Orang tuanya cuek tidak melarang. Seperti di masa lalu. Garis batas antrian kasir di lantai juga diabaikan. Kalau ada jarak, malah bisa nyelip d

Another Self-Love Story, Promises to Myself

Image
Aku menemukan video ini tanpa sengaja. Aku rasa semesta sengaja mempertemukan kami hari ini. Belakangan, hari-hari terasa berat. Setelah lebaran yang sepi, kesibukan bekerja dimulai lagi. Beberapa proyek menulis yang gagal membuat nyaliku ciut. Banyak hal yang terjadi tidak sesuai harapan. Aku butuh sesuatu yang mencerahkan moodku. Video ini sebenarnya bercerita soal menyayangi diri -love yourself. Perihal ini sebenarnya bukanlah barang baru. Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahaminya, namun memang seringkali harus diingatkan, lagi dan lagi.  Video ini menurutku menarik karena bercerita dari sisi yang berbeda. Sudah begitu banyak teori yang kubaca agar bisa lebih menyayangi diri sendiri. Tapi tidak banyak yang benar-benar menjelaskan bagaimana praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.   Penceritanya, Tracy McMillan, berkisah bahwa menyayangi diri sendiri bisa dimulai dengan menikahi diri sendiri. Kenapa harus menikah? Karena menyayangi diri sendiri itu komitmennya jan

[REVIEW BUKU] Lelaki Harimau by Eka Kurniawan

Image
aplikasi IJak DATA BUKU Judul: Lelaki Harimau Penulis: Eka Kurniawan, 2004 iSBN: 978-602-03-2465-4 Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama   REVIEW BUKU Ini novel kedua karya Eka Kurniawan yang aku baca. Sebelumnya novel berjudul ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” aku bahas di sini . Cerita diawali dari kisah pembunuhan Anwar Sadat oleh Margio. Pembunuhan ini dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Sedikit tragis dan mengerikan, sebenarnya. Eka Kurniawan cukup detil menceritakan cara membunuh dan penampakan korban setelahnya. Aku cukup bergidik saat membayangkannya. Pembunuhan ini pelan-pelan mengungkap kisah masing-masing tokoh di novel ini. Semua orang yang berada dalam lingkaran pembunuhan ini diceritakan satu-satu oleh Eka Kurniawan. Penceritaan ini runut mengalun tanpa putus. Pembaca bagai dibacakan dongeng seribu kisah, terbuai oleh si pendongeng. Novel ini berjalan mundur. Sesungguhnya premis novel ini adalah alasan kenapa pembunuhan itu terjadi. Sepa