Aku Percaya Tuhan Mendengar Doaku
Beberapa bulan terakhir ini aku benar-benar berpuasa dari
kartu kredit. Bukannya apa, hal ini terpaksa kulakukan karena ketiga kartu
kreditku sudah mencapai batasnya. Tidak bisa digunakan lagi. Yang ada hanya
tugas membayar.
Aku rasa ini sebuah teguran juga buatku. Meski memiliki
passion di bidang keuangan pribadi, belajar dan paham teori tentang keuangan
pribadi yang sehat, tetap saja, aku tergoda kartu kredit. Bukan, bukan aku
menyalahkan kartu kredit dan aku korbannya ya. Akulah yang tidak bisa menahan
diri dari godaan.
Tapi soal ini sudah basi. Jamak kisahnya. Yang ingin
kuceritakan kali ini adalah perubahan yang aku alami, dan rasakan, sejak aku
membuat keputusan.
Yak, kali ini aku memutuskan untuk serius melunasi hutang kartu
kreditku. Aku masukkan dalam salah satu resolusi 2019 ku. Jadi 2019 adalah tahun membayar hutang. Untuk mendukung itu, aku
juga stop belanja dengan kartu kredit (yaiyalah, wong sudah gak bisa dipakai π). Maksudnya
aku hanya belanja dengan uang tunai.
Jujur, sudah lama sekali aku tidak belanja barang pribadi dengan
uang tunai. Mulai handphone, tas, sepatu, baju, sebutin deh, hampir semuanya
pakai kartu kredit. Bukan karena gak punya duit sih, tapi kebanyakan
karena pola pikir yang salah: “Kalau
bisa kredit kenapa harus tunai. Mendingan uang tunai dipakai untuk yang gak
bisa kredit.” Sedih ya, kalau diingat-ingat π
Baca juga: Minimalism, Are You In?
Nah, dengan membuat keputusan ini, aku lega, karena prospek
hutang lunas tahun ini semakin besar, namun juga membuatku deg-degan, bisa gak
ya.
Bisa, kukuatkan diriku.
Hari ini, adalah tepat bulan kelima aku berpuasa. Aku bangga
juga sih sama diriku, yang bisa menahan diri. Karena belanja harus dengan uang
tunai, aku jadi benar-benar mikir kalau mau beli sesuatu. Dan, karenanya aku juga
jadi sadar, bahwa selama ini gaya hidupku tidak sesuai dengan gajiku. Punya kartu
kredit terasa seperti punya “uang tambahan”. Padahal sebenarnya hutang tambahan.
Sedih kan? Untung sudah sadar.
Karena benar-benar pengen menyelesaikan semuanya dalam tahun
ini, aku benar-benar berhemat lho. Jajan dikurangi, belanja seperlunya, jarang
nongkrong juga, jadi ongkos sosial berkurang π Aku juga tidak menabung untuk sementara. Pokoknya seberapapun ada
uang lebih, pasti kudahulukan untuk melunasi hutang.
Dan ternyata hidupku baik-baik saja. Tidak kurang suatu apa.
Lalu, aku merasa dimudahkan. Ada hari-hari di mana terasa
sempit, tapi aku berkata pada diriku sendiri, this too shall pass. Sabar, semua
akan terlewati.
Dan benar. Ada saja rezeki, entah darimana. Hal-hal diluar
perhitunganku datang. Di waktu yang tepat. Tiba-tiba teman yang sudah lama tiada
kabar, datang membayar hutangnya. Ada job blogger dan order menulis. Menang lomba menulis.
Selalu ada. Alhamdulillah.
Baca juga: Selfcare, Apaan Sih?
Baru kali ini, aku benar-benar merasakan, begini nikmatnya. Ketika
aku merasa sendiri, aku hanya meminta kepadaNya. Ketika waktunya tepat, Dia
memberi apa yang kuminta.
Aku rasa aku baru memahaminya. Di mulut aku sering berucap,
berikan yang terbaik, Tuhan. Tapi praktiknya aku tidak berserah padaNya. Aku sibuk
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan mauku. Jika tidak dapat, aku marah
dan kecewa, merasa Tuhan tidak adil.
Sekarang aku paham. Aku berusaha. Aku berdoa. Sabar. Terus berusaha.
Terus berdoa. Sabar. Tuhan pasti mendengar doaku, di waktu yang tepat. Aku percaya itu.
semoga sukses puasa kartu kreditnya y mba...,
ReplyDeletehehe terima kasih ya, memang butuh supporter nih :)
DeleteSemangat, Mbak. Kita akan berhasil pada waktu yang ditentukan Tuhan.
ReplyDeleteIya bener mba.. jadi malu rasanya kalau sudah berburuk sangka
DeleteKartu kredit memang terasa sangat memudahkan saat membeli.. Cumaa ya itu kadang jadi bablas keenakan. Hehe.. Semoga tercapai yaa resolusinya tahun ini. Salam 1m1c
ReplyDeleteiyaa benerrr.. sekarang aku sudah berjanji, gak akan pakai kartu kredit lagi hahaha
Deletesalam 1m1c juga yaa :)
Duh keren punya 3 kartu kredit. Saya 1 aja udah megap2 bayar tagihannya hehehe
ReplyDeletehahaha syukurlah itu masa lalu Bang, kini aku sudah bebas kartu kredit, yey!
Deletewalah saya malah baru ngajuin kenaikan limit hehehe
Deleteaku sudah sampai di tahap memahami diriku yang ternyata tidak tahan godaan kartu kredit :D meski sampai sekarang berasa banget sih betapa punya kartu kredit juga banyak kemudahannya hehe *jangantergodalagi**
Delete