Terkenang Masa Kecil Dengan Kakak dan Adik, Bikin Kangen Aja!


Foto keluarga jadul, bikin kangen masa kecil.


Buat yang punya kakak atau adik, ingatkah betapa menyenangkan masa-masa itu ketika kita masih kecil? Ada saja alasan untuk berantem, tapi lebih banyak lagi alasan untuk rukun kembali.
Sekarang dengan berlalunya waktu dan menjadi dewasa, kita sibuk dengan dunia masing-masing, yang bahkan untuk bertemu saja harus menunggu hari raya tiba. Dan sekarang datang musim corona lagi, hari raya dipastikan gak bisa kumpul. Hiks, sedih.
Yuk kita bernostalgia sejenak mengenang masa-masa indah itu. Habis gini jadi kangen lalu menghubungi kakak atau adik nun jauh disana ๐Ÿ˜Š


Rebutan mainan

Ini terkhusus untuk yang punya saudara seumuran dan berjenis kelamin yang sama. Biasanya orang tua membelikan mainan satu biji saja, dengan pesan sponsor “Mainnya gantian ya sama adik.” 
Entah itu mobil-mobilan atau boneka, tentu ini menjadi salah satu sumber masalah yang klasik antara kakak beradik ini. Kadang si kakak yang bandel gak mau gantian pakai mainannya. Tidak jarang si adik juga ikutan meniru bandelnya kakak kapan hari. Akhirnya ibu atau bapaknya deh yang turun tangan harus membujuk agar salah satu mau gantian mainnya.


Berboncengan naik sepeda ke sekolah

Kalau diiingat-ingat lagi, imut banget sih berbocengan sama adik ke sekolah. Tampak rukun sentosa dan super bahagia.
Tidak selalu kakak yang jadi pemboncengnya, kadang gantian juga adik yang di depan memboncengkan kakaknya. Caranya adik duduk di depan memegang kemudi, tapi tetap si kakak yang mengayuh dari bangku belakang. Wih seru banget buat si adik! Si kakak akan ngedumel karena si adik terus meminta untuk mengebut. Duh, ini yang ngayuh yang capek banget tauk!
Masalah akan muncul kalau sepulang sekolah diajak main sama teman-teman. Duh, ini adik mau ditaruh dimana? Terpaksalah adik diajak serta. Akhirnya malah lebih sibuk mengasuh adik supaya gak kehilangan jejak dan nanti susah mencarinya.


Disuruh belanja ke warung sama Ibu

Horeee, ini artinya bisa bertualang di luar rumah dengan bebas! Tentu saja Ibu berpesan untuk cepat pulang, jangan mampir-mampir. Tapi entah kenapa selalu ada halangan. Ketika lewat lapangan, ada teman-teman yang lagi main. Lalu diajak ambil jambu atau buah kersem yang gelantungan menggoda di pohon milik tetangga. Eh ada juga gelaran topeng monyet yang ditanggap di gang sebelah. 
Untung ada kakak atau adik yang mengingatkan. Kalau gak, bisa-bisa pulang pas adzan magrib.



Politik kakak-adik

Hmm, rupa-rupanya sejak kecil kita sudah canggih berpolitik. Menghalalkan segala cara agar keinginannya tercapai. 
Pernah gak ditakut-takuti oleh kakak? Kakakku pernah bercerita soal hantu di cermin. Hantu ini akan menyerupai wajahku kalau aku keseringan bercermin. Lama-lama aku akan menghilang dari dunia ini, digantikan oleh si hantu. What, serem amat!
Semua kebohongan ini tercipta gara-garanya aku gak mau berbagi cermin dengan kakakku, lupa juga kenapa alasannya. Kalau diingat-ingat sekarang, kok bego banget percaya kakakku waktu itu wkwkwk
Eh si adik juga gak mau kalah dong. Dengan rengekan andalannya, hampir pasti semua kemauannya akan dipenuhi. Ibu atau ayah akan datang lalu menegur si kakak. Huft, dasar jago akting! Awas ya, nantikan pembalasanku. 


Dibelikan pakaian yang sama, tapi beda warna

Sebenarnya ini agak menyebalkan, bener gak sih? Orang tua kadang lupa bertanya apakah kita masih mau pakai baju kembaran dengan kakak atau adik? Mbok ya sekali-kali ditanya dulu, jangan main membelikan saja. Tahu-tahu sudah bawa oleh-oleh baju kembar dengan warna yang berbeda. 
Bukan orang tua saja sih, kadang Oom dan Tante juga melakukan hal yang sama. Seneng sih dapat oleh-oleh, tapi sebel juga karena bakal diolok teman-teman karena masih pakai baju kembaran!


Kakak selalu diminta mengalah sama adik

Kayaknya semua kakak di dunia pernah mengalami ini deh. Kenapa selalu kakak sih yang harus mengalah? Padahal kakak sudah melakukan pengalahan terbesar dengan menerima kehadiran si adik. Betul bukan? Wkwk 
Yah, tapi memang begitulah kenyataan pahit yang harus diterima oleh seorang kakak. Mungkin maksud orang tua agar kakak bisa lebih sayang dan sabar menghadapi adik ya?

  
Dipalak adik sendiri

Biasanya kakak dan adik bersekolah di tempat yang sama. Berangkat dan pulang bareng, paket hemat buat orang tua.
Tapi tidak demikian buatku. Tidak jarang aku didatangi adikku di jam istirahat, untuk minta uang jajan! 
Beuh. Mau ditolak, gengsi sama teman-temannya adikku. Gak ditolak, aku gak jajan dong, KZL!



Pinjam baju, sepatu, dan aksesoris

Menjelang remaja, acara pinjam meminjam ini jadi kebiasaan baru. Entah kenapa baju milik kakak atau adik tampak jauh lebih menarik untuk dipakai. 
Gak masalah sih yang penting setelah dipinjam dikembalikan dalam keadaan bersih. Kalau tidak, siap-siap perang saudara akan pecah!


Ngayal bersama

Yang terakhir, ini kegiatan favoritku dulu bersama adik. Mengkhayal bersama. Kata kuncinya adalah, “Ngayal yok.”, untuk kemudian dibalas “Ayok” dengan semangat.
Kami akan tidur sebelahan di kamar, lalu kami gantian bercerita tentang apa saja khayalan kami. Mulai dari makan fried chicken sepuasnya, jalan-jalan naik pesawat bahkan sampai ke bulan, sekolah diliburkan untuk selamanya, sampai beli boneka barbie yang mahalnya kebangetan ๐Ÿ˜… 
Pokoknya hal-hal yang belum bisa kami miliki akan jadi bahan khayalan. Sungguh sederhana kebahagiaan anak-anak. Ah sungguh rindu masa-masa itu.

Comments

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah membaca. Tinggalkan komentar ya, biar aku bisa balas BW ๐Ÿ˜Š

Popular posts from this blog

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

[REVIEW BUKU] My Sister’s Keeper by Jodi Picoult

Menyambut Hari Tua dengan Memiiliki Asuransi Berbalut Investasi