Posts

Showing posts from December, 2018

Goodbye 2018

Image
instagram.com/sellypadi 2018 tinggal beberapa jam lagi. Banyak hal yang bisa kusyukuri selama di 2018. Tentu saja ada juga beberapa hal yang tidak menyenangkan. Tapi kuputuskan untuk mengabaikan saja tanpa diceritakan, kita cerita yang hepi-hepi aja ya 😊 Berlibur bersama keluarga, napak tilas ke masa lalu Hampir 30 tahun yang lalu (ah jadi ketahuan deh usianya), aku dan keluargaku pernah tinggal di Pontianak. Buat yang tidak familiar, kukasih contekan ya. Pontianak itu ibukota dari provinsi Kalimantan Barat. Kami pernah tinggal selama kurang lebih 7 tahun. Sejak aku bayi sampai kelas 2 SD. Jadi sedikit banyak aku masih ingat beberapa hal. Sekolahku, TK dan SD, tempat-tempat yang sering kami kunjungi, jalan-jalan yang sering dilalui, makanan yang enak-enak 😁 Sebenarnya sudah sejak lama kami ingin kembali mengunjungi Pontianak. Baru di 2018 lah, akhirnya mimpi itu kesampaian. Kami berangkat berempat, aku, kakakku dan anaknya, dan Ibuku. Kakakku berusia lebih besar saat

Pintu Terlarang (2009), Another Plot Twist dari Joko Anwar

Image
imdb.com Di artikel Incendies (2010) ,  s aya mendapatkan rekomendasi untuk menonton film Pintu Terlarang di kolom komentar. Kebetulan lagi seru-serunya membahas film dengan aneka plot twist, maka kupersembahkan review film Pintu Terlarang.  Dengan mengusung nama sutradara Joko Anwar, sebenarnya sudah tertebak akan ada yang berbeda di film ini. Sengaja saya tidak mencari review ataupun spoiler nya, agar dapat menilai film ini dengan lebih obyektif. Hasilnya WOW. Di awal masih belum tertebak arah ceritanya ke mana. Bahkan menurutku penyampaian ceritanya agak berloncatan. Mungkin juga karena di angkat dari sebuah novel sehingga ada keterbatasan di durasi. Dikisahkan bahwa Gambir, seorang seniman yang sukses, memiliki karier yang gemilang, istri yang cantik, serta sahabat-sahabat yang sangat mendukung. Sayangnya beberapa tahun pernikahan mereka belum dikaruniai anak. Sepertinya hal ini menjadi sebuah isu penting di dalam keluarganya (Ibunda Gambir) dan juga beberapa pen

#seminggusatucerita

Image
instagram.com/sellypadi Tiba-tiba saja terbersit ingin mendedikasikan diri menulis blog seminggu sekali selama 2019. Kenapa seminggu sekali? Well, karena setiap hari itu akan sangat ambisius jika dikali 365 hari ya. LOL. Kalo sebulan sekali kok ya rasanya pemalas sekali. Kapan terealisasi jadi blogger fulltime kalau begitu? Hehehe Masak sih dalam seminggu tidak ada yang bisa diceritakan. Pasti ada, jadi tidak perlu khawatir. Yang diragukan sebenarnya adalah konsistensi diriku hahaha.. eh tapi kan harus positif thinking ya... jadi ayuklah harus semangat dan yakin bisa! Nanti rencananya, ceritanya bisa tentang apa saja. Tentang di kantor, di rumah, kisahnya teman, atau kamu mau nyumbang cerita, juga boleh J Harapanku sih bisa berbagi cerita yang nanti bisa didiskusikan di kolom komentar. Lebih bagus lagi kalau bisa menginspirasi ya.. wah bakal sangat menyenangkan J Semoga ya, jadi tantangan ini cari bahan cerita yang bagus, dan mengasah lagi teknik bercerita yang menarik.

Incendies (2010), Film Pemenang Oscar dengan Plot Twist

Image
imdb.com Aku bergegas mencari film ini setelah membaca ulasan di salah satu akun di instagram tentang film-film dengan plot-twist keren. Film ini memenangkan beberapa penghargaan film berbahasa asing, yaitu berbahasa Perancis dan diputar dengan teks Bahasa Inggris. Film-film yang menang di kompetisi selalu menarik hatiku untuk menonton. Rasa penasaran ingin tahu apa sih yang membuat film-film itu bisa menang, pasti ada sesuatu yang istimewa. Terutama film-film asing (baca : bukan Hollywood) seringkali membawa tema yang menarik. Meski sederhana, misal tentang kehidupan sehari-hari, tapi menjadi hal yang baru buatku untuk diketahui. Aku tidak ingin memberikan spoiler ya, ulasan film juga sudah banyak sekali di media. Aku hanya akan bercerita mengenai kesan setelah menonton film ini. Baca juga: Ave Maryam (2018) Sebuah Kisah tentang Pilihan Kesan pertama, aku sangat menyukai bahasa Perancis. Bukan saja karena dialeknya yang seksi, tapi bahasa ini

Self Care, Apaan sih?

Image
campfire.org Sebuah pertanyaan menarik muncul di sebuah status salah satu temanku di Facebook. “ What is your self-care list like ?” Aku jadi berpikir, apa maksudnya dengan self care ya? Apakah sepertii merawat diri dengan luluran? Cukup minum air putih? Rutin berolahraga? Karena penasaran, aku langsung mencarinya di google. Wahh.. ternyata banyak sekali lho artikel yang membahas tentang self care , utamanya artikel dalam bahasa Inggris sih. (Lebih baik aku tetap menggunakan kata asli self care ya, karena belum menemukan padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia.) Nah kembali ke definisi self care , setelah melihat beberapa definisi, salah satu yang menurut aku sangat mudah diterima penjelasannya adalah : “ Self - care is any activity that we do deliberately in order to take care of our mental, emotional, and physical health. Good self - care is key to improved mood and reduced anxiety. It's also key to a good relationship with oneself and others . ” (

Day 19: Forever in My Playlist

Image
pixabay.com/stocksnap Ngomongin soal playlist, aku mah orangnya jadul banget. Sebagai anak 90an, lagu-lagu dari jaman itu jelas jadi favorit aku. Selain karena banyak kenangan saat remaja dan jadi soundtrack of my life (uhuy), aku juga hampir hafal semua liriknya, minimal bisa nyanyiin deh karena tahu nadanya. Jadi asik buat berkaraoke ria.  Selain lagu-lagu 90-an, ada juga lagu-lagu ever green. Entah kenapa aku menikmati sekali lagu-lagu jadul itu. Entah karena lirik-liriknya yang sederhana, atau musiknya yang easy listening ,   rasanya tenang dan menghanyutkan saat didengarkan.  Sisanya ya lagu-lagu kekinian yang nongkrong di Top 40. Atau lagu-lagu dari film yang sedang kutonton. Hehe baper yaaa Lagu Indonesia atau Barat hampir sama saja sih. Yang penting enak didengar buatku. Tapi lirik buat aku penting karena aku suka kata-kata. Karena lagu itu menyentuh kita lewat liriknya. Makanya sampai saat ini aku belum bisa menyukai lagu-lagu yang aku gak bisa ngerti liriknya.

Day 18 : Bucketlist 2019

Image
https://pixabay.com/id/tahun-baru-2019-pria-bisnis-3357197/ Assalamualaikum... Kali ini ditantang untuk bercerita tentang bucketlist di 2019. Wahhh sebenarnya banyak banget yang masih mau dilakukan hehehe. Tapi harus lebih realistis kan ya. Karena aku orangnya mudah terdistraksi ya, jadi bener-bener pengen fokus di beberapa hal terkait karir. Oiya, tulisan ini kutulis dengan penuh kesadaran, sebagai pengingat perjalanan di 2019 mendatang. Catet! Hidup lebih sehat Emangnya sekarang hidupnya gak sehat ya? Emang masih kurang sih, kurang rutin olahraga. Dan masih sering jajan gak sehat, yang enak-enak itu hehe... Pengennya hidup lebih teratur sehingga sempat olahraga di pagi hari. Lalu juga mulai masak sendiri yang gampang dan sehat. Menyelesaikan hutang kartu kredit Wah ini buka rahasia banget ya hehe. Tapi ini beneran lho jadi komitmen aku untuk tahun 2019, dan seterusnya. Udah bosen deh nyicil hutang mulu. Pengen mengurangi hutang, menambah tabungan, dan

14+ First Love (2015), Kisah Cinta Pertama dari Sinema Rusia

Image
leschroniquesdecliffhanger.com Film ini kudapat tanpa sengaja. Melihat pemainnya masih mudah belia, bercerita tentang cinta pertama, lalu kulihat peringkatnya di IMDB. Oke, kuputuskan untuk menontonnya. Film ini manis sekali. Menceritakan tentang kisah cinta pertama Alex, seorang siswa SMP berumur 14 tahun, yang tentu saja baru memasuki masa pubernyanya. Sejak pertama kali melihat gadis itu di taman, Alex penasaran dan terus berusaha untuk bisa berkenalan. Berbagai cara dilakukan. Stalking di media sosial, menunggunya pulang sekolah agar bisa melihatnya dari kejauhan (mereka beda sekolah), bahkan nekat datang ke pesta sekolahnya meski tidak diundang. Gadis itu bernama Vika, seorang gadis yang cool . Misterius namun tidak neko-neko. Tidak nakal tapi juga bukan gadis yang pendiam. Akhirnya Alex berhasil mendapatkan nomor ponsel Vika, meski sebelumnya harus menjadi korban dikeroyok anak-anak nakal dari sekolahnya Vika. Alex yang biasanya diam dan tidak banyak bicara, berte

Day 17 : Sudah mendekati akhir tahun, apa kabar resolusi???

Image
Woohooo!! Sudah masuk bulan Desember. Artinya sebentar lagi tahun baru 2019. Berasa cepet ya waktu berlalu. Jadi ingat resolusi tahun 2018 kemarin, apa kabar woy!! Tenang sodara, sodara! Daku juga demikian adanya. Resolusi hampir sama dari tahun ke tahun. Sedih ya, sia-sia saja buat resolusi. Huft. Tapi nggak juga sih. Jangan gitu dong mikirnya. Membuat resolusi itu tujuannya agar kita punya misi selama setahun ke depan. Punya gambaran besarnya. Nah dari gambaran besar itu kemudian di pecah lagi menjadi beberapa tujuan jangka pendek. Supaya apa? Agar lebih gampang dan terarah. Masih bingung? Contohnya kamu mau dapat beasiswa kuliah ke luar negeri. Itu gambaran besarnya. Untuk mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri sekarang relatif lebih mudah aksesnya. Banyak situs-situs yang bisa memberikan informasi. Selain itu kamu juga membutuhkan beberapa syarat standar, seperti skor IELTS dan membuat paper. Nah dari sini kamu bisa pecah ke beberapa tujuan jangka pendek. Misalny

Day 16: Minimalism, Are You In?

Image
minimalist.academy.com Setahun belakangan ini aku mulai belajar merubah cara hidupku menjadi minimalis. Sudah pernah dengar sebelumnya tentang cara hidup minimalis? Sebenarnya banyak banget referensi mengenai ini. Namun kali ini aku akan coba bercerita ya, tentang perubahan yang aku lakukan.  Bahasa kerennya adalah Minimalism . Jadi cara hidup minimalis adalah cara hidup yang berfokus pada memiliki barang-barang yang kita perlukan saja. Awalnya aku mengetahuinya ketika kepoin akun-akun Instagram yang membahas tentang cara-cara menyusun barang. Karena aku terobsesi dengan kerapian, aku sangat menyukai akun-akun yang membahas ini. Inspiratif! Nah saat berselancar itulah, aku menemukan akun yang membahas tentang minimalis. Pemilik akun ini mengunggah foto-foto ketika dia mengatur ulang barang-barangnya, mana yang benar-benar diperlukan, dan mana yang dimiliki karena kita sekedar menginginkannya. Diceritakan bahwa awalnya dia juga mengalami kesulitan untuk menyortir barang-bar

Day 15: Akun Instagram yang Berfaedah

Image
Akun instagram favorit ya? Hemm.. susah ya memilih dari sekian banyak akun yang kuikuti. Jika berteman denganku di instagram, bisa melihat kalau akun yang kuikuti ada 1667! (update tanggal 11 Desember 2018).   Gila ya! Dibanding dengan (((pengikut))) ku yang cuma 658 memang njomplang banget. Hahaha entahlah, setiap menemukan akun yang menarik pasti langsung aku ikuti. Bisa siapa saja, tidak selalu artis lho. Sejujurnya ya, mengikuti instagram artis banyak bosannya. Sudahlah yang diposting hanya kegiatan sehari-hari yang itu-itu saja, antara syuting atau endorse, lalu swafoto diri dan teman-teman. Belum lagi kalau yang hobi banget foto tematik dengan fotografer. Entah apa ya tujuannya selain untuk mendulang pujian dan narsisme.  Baca juga: Forever in My Playlist Jadi biasanya aku hanya mengikuti akun instagram artis yang benar-benar kusukai. Entah itu murni karena ganteng atau cantiknya, atau memang menurut aku dia layak diikuti karena bisa menginspirasi atau cuma seke

Bohemian Rhapsody (2018), A Story of Freddie Mercury

Image
imdb.com Ketika pertama kali melihat trailernya, aku berjanji dalam hati, harus banget nonton film ini. Ketika akhirnya menonton, gak nyesel sama sekali. Bagus banget! Keistimewaan film ini bahkan sudah dimulai ketika film belum dimulai. Ketika logo 20th Century Fox muncul, lagu Queen sudah muncul. Akkkk, I just knew that this film will be great ! Menonton film ini puas menikmati alunan lagu Queen dari awal sampai akhir film, bagaikan menonton konsernya. Aku sengaja tidak membaca resensi dan segala kritik dari film ini. Biar pengalaman menonton menjadi istimewa, tidak terpengaruh oleh hal-hal lain, selain menikmatinya saja. Kisah dimulai dengan latar belakang keluarga Freddie Mercury. Ayahnya tidak setuju dengan aktivitas Faroukh (nama asli Freddie) yang dinilainya hanya bermain-main dan tidak serius dengan masa depannya. Sampai suatu malam Faroukh menonton band favoritnya dan memberanikan diri berbicara pada band itu setelah penampilan mereka. Kebetulan juga vokalis

Day 14: Zodiakku Libra, Kamu?

Image
astrologyzone.com Hai, kenalkan aku seorang Libra. Sebagai seorang Libra, dengan lambang timbangan, sudah ketebak lah ya hahaha Banyak yang bilang aku kelamaan kalau mikir. Bener bangettt!! Maaf ya kawan. Ini sudah mendarah daging, dan lekat di hati. Bukankah beberapa keputusan penting dalam hidup memang harus dipikirkan matang-matang? *membela diri* Itu positifnya. *membela diri lagi* N egatifnya, mungkin aku salah satu orang yang paling tidak spontan. Serius gak bisa diajak spontan. Langsung deg-degan gitu. Dan mikir lagi deh hahaha. Nyebelin mungkin ya. Tapi satu hal yang bisa aku katakan, kalau kamu butuh ditemani aku, aku gak pakai mikir deh. Apalagi kalau yang minta adalah orang yang aku sayang. Suwer, gak pake mikir. Mungkin ngomel sedikit-sedikit 😋 Baca juga: Tema Blog yang Disukai Libra itu so damn romantic lho. Hopelessly romantic sih, istilahku *blushing*. Suka banget gitu nonton film-film romantis yang benernya receh banget. Setelahnya, baper sampe

Day 13: Destinasi Impian : Menebus Kenangan Masa Kecil

Image
Kumpulan foto waktu road trip pertamaku :)) Kalau membahas soal destinasi wisata impian, wah bisa-bisa jadi serial di blog nih hahaha... Karena untuk menyebutkan satu persatu rasanya banyak sekali ya. Tapi namanya juga impian kan ya, konon agar segera terealisasi harus divisualisasikan tho 😍 Kali ini aku ingin bercerita soal impian terlamaku. Sudah lama kupendam cita-cita wisata ini, namun sampai hari ini belum terealisasi. Semoga dengan dibagi di sini semakin banyak yang akan mendoakan ya? 😊 Sebelumnya aku ceritakan dulu latar belakangnya ya (macam skripsi je).... Jadi di suatu masa ketika aku kecil, tepatnya masih duduk di kelas 3 SD, kami sekeluarga pernah melakukan road trip dari Jakarta ke Surabaya.  Saat itu liburan kenaikan kelas, jadi sekitar bulan Juni dan Juli ya, dan aku naik ke kelas 4. Kami berlima, yaitu Papi, Mami, kakakku, aku, dan adikku, berkendara naik mobil pribadi, bertualang berlima selama kurang lebih 3 atau 4 hari. Ingat ya, kejadian ini di tahun